Kenapa Saham BBCA Anjlok Lagi Hari Ini? Sentuh Level Terendah 3 Bulan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali tertekan. Pada perdagangan sesi I, Selasa (9/9/2025), harga saham bank swasta terbesar di Indonesia itu anjlok hingga menyentuh level terendahnya dalam tiga bulan terakhir.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.45 WIB, saham BBCA tercatat turun 2,60% ke level Rp 7.500 per saham. Bahkan, saham sempat menyentuh titik Rp 7.475, level terendah sejak pertengahan Juni 2025.
Tekanan jual pada saham BBCA kali ini cukup masif. Tercatat 251,82 juta saham ditransaksikan dengan frekuensi 83.800 kali, menghasilkan nilai transaksi mencapai Rp 1,92 triliun.
Net Sell Jumbo Asing Tekan Harga Saham
Data aplikasi Stockbit Sekuritas menunjukkan, saham BBCA membukukan net sell Rp 625,9 miliar, tertinggi di antara saham-saham lain pada perdagangan hari ini. Kondisi ini mempertegas tren aksi jual yang dilakukan investor asing dalam dua hari terakhir.
Sehari sebelumnya, Senin (8/9/2025), saham BBCA juga anjlok 3,75% ke level Rp 7.700. Saat itu, total transaksi mencapai 321,19 juta saham, dengan frekuensi 106.038 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp 2,52 triliun. Asing mencatatkan net sell jumbo Rp 1,25 triliun, menempatkan BBCA sebagai emiten perbankan dengan distribusi terbesar di pasar.
Level Psikologis Rp 7.500 Jadi Perhatian Pasar
Penurunan saham BBCA hingga level Rp 7.500 kini menjadi sorotan investor. Level ini dianggap sebagai batas psikologis yang bisa menentukan arah pergerakan jangka pendek.
Jika tekanan jual berlanjut, bukan tidak mungkin saham BCA akan kembali menguji level support lebih rendah. Namun, sebagian analis menilai koreksi ini masih dalam batas wajar mengingat tren aksi jual asing yang tengah berlangsung di pasar saham domestik.
Masih Prospektif untuk Jangka Panjang
Meski dalam jangka pendek saham BBCA terus terkoreksi, prospek jangka menengah dan panjang dinilai tetap solid. Beberapa broker internasional masih memberikan rekomendasi positif dengan target harga tinggi.
Salah satunya adalah CLSA, yang mempertahankan rekomendasi outperform untuk saham BBCA, dengan target harga di Rp 12.100 per saham. Optimisme ini didasarkan pada fundamental BCA yang kuat, terutama dari sisi pendanaan serta penerapan manajemen risiko yang konsisten.
Load more