ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Fahri Hamzah Akui Kebijakan soal Perumahan Masih Ambigu, Ini Alasannya

Saat Rapat Koordinasi Teknis Perumahan Perdesaan, Wamen PKP Fahri Hamzah menyebut bahwa kebijakan mengenai perumahan di Indonesia masih ambigu.
Selasa, 29 April 2025 - 15:37 WIB
Fahri Hamzah dalam Rapat Koordinasi Teknis Perumahan Perdesaan, di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, pada Selasa (29/4/2025).
Sumber :
  • tvOnenews.com/Taufik Hidayat

Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) RI, Fahri Hamzah, mengakui bahwa kebijakan mengenai perumahan di Indonesia masih ambigu.

Hal ini diucapkan dirinya saat Rapat Koordinasi Teknis Perumahan Perdesaan, di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, pada Selasa (29/4/2025).

“Makanya kita memakai tagline gotong royong karena memang perumahan ini dalam sisi kebijakan dia ambigu. Dia antara public goods dan private goods,” jelas Fahri.

Sementara itu, Fahri menjelaskan bahwa mengurusi soal perumahan harus dengan strategi yang tepat. Pasalnya hal ini berbeda dengan mengurusi suatu barang, yang jika public goods maka negara yang bertanggung jawab. 

“Kalau salah cara kita menghadapinya nggak selesai dia. Karena ambigu sikap negara dan sikap kita semua terhadap perumahan. Berbeda dengan barang-barang lain yang lebih jelas. Kalau dia adalah public goods maka negara mengambil alih tanggung jawab untuk menyelesaikannya terang. Kalau dia adalah private goods maka dia diserahkan kepada mekanisme pasar,” terang Fahri Hamzah.

Terkait hal itu, Fahri Hamzah menyebutkan bahwa perumahan berada diantara public dan private goods. Sehingga hal ini yang terkadang membuat bingung.

“Perumahan itu berada di antaranya. Itu yang menyebabkan kita kadang-kadang bingung. Ini rumah ini urusan privat atau urusan publik?,” terangnya.

Kemudian, Fahri Hamzah menuturkan bahwa untuk mempercepat program pembangunan tiga juta rumah ini, maka diperlukan adanya kesesuaian data yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Sebab jika salah data, maka akan salah penangannya.

“Saya mulai dengan skala persoalannya. Bapak-Ibu sekalian, kita sekarang masuk ke dalam Inpres (instruksi presiden) satu data. Bapak Presiden menekankan sekali agar kita semua bekerja dengan data yang sama. Penting banget,” ungkap Fahri Hamzah.

“Data itu penting. Salah data, salah penanganan. Makanya Presiden buru-buru membuat Inpres satu data. Ajak BPS duduk, bikin forum satu data daerah supaya kita punya data,” sambungnya.

Untuk diketahui, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) RI, Fahri Hamzah meminta kepada para kepala daerah untuk mempersiapkan sistem perumahan di daerahnya. Hal ini guna merealisasikan pembangunan tiga juta rumah.

“Yang saya tadi bilang, bahwa teman-teman Kepala Daerah harus memikirkan efek daripada kebijakan Kepala Daerah. Dan tolong disiapkan sistemnya. Karena uangnya ada,” kata Fahri Hamzah.

Lebih lanjut Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa permintaan persiapan sistem ini dikarenakan pemerintah pusat yang akan menyiapkan uangnya.

“Kami nyiapkan uang tentunya, karena pemerintah daerah dalam sistem kita gak boleh minjem. Gak boleh punya hutang luar negeri, investasi boleh tapi gak boleh berhutang. Tapi kami di pusat itu bisa, uang ada, uang banyak,” ucap Fahri Hamzah.

Sementara itu menurut Fahri Hamzah, sebuah target tidak akan sulit tercapai asalkan kemampuan dalam menyerap anggaran dapat dilaksanakan secara baik dan tepat.

“Dan target itu tidak terlalu sulit. Asalkan kemampuan kita menyerap anggaran yang begitu besar itu ada di sana. Diserap secara tepat, secara baik, distribusikan secara baik, itu efeknya akan masif,” terang Fahri Hamzah.

“Jadi misalnya renovasi kepada yang ekstrim, miskin itu. Kalau datanya ada, itu 1 juta (rumah) itu sebenarnya kecil itu. Dalam program kita, setahun 3 juta rumah, artinya 3 juta keluarga. Kalau cuma 1 juta yang ekstrim, itu juga sederhana sebenarnya,” ucapnya.

Kemudian dengan target pembangunan 3 juta rumah ini, maka diperlukan adanya persiapan sistem secara masif oleh pemerintah daerah.

“Sekali lagi karena targetnya aja 3 juta (rumah) per tahun. Ini kalau aja 1 juta ya sepertiga tahun pun sudah selesai itu barang gitu. Tapi sekali lagi harus ada penyiapan sistem secara masif. Ini yang saya dorong supaya pemerintah daerah menyiapkan sistem,” ungkap Fahri Hamzah.

“Sebab kesulitan kita di pusat adalah kalau melihat ada ketidaksiapan untuk menyalurkan dana, karena sistemnya tidak dipersiapkan secara baik,” lanjutnya.

Terkait hal ini, Fahri Hamzah menyebutkan bahwa program pembangunan tiga juta rumah akan terealisasikan pada tahun 2026, lantaran saat ini Kementerian PKP masih menggunakan APBN yang disahkan pada zaman Presiden Jokowi

“Karena itulah kemudian ini ada waktu bagi semua pihak ya terutama teman-teman di daerah untuk menyiapkan bagaimana mengabsorpsi anggaran yang begitu besar yang akan disiapkan oleh pemerintah nanti,” ungkapnya. (ars/rpi)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT