Sementara, sejumlah perajin tahu di Kaliputih, Purwokerto, terpaksa masih produksi. Mereka sudah terlanjur mengolah kedelai, jika tidak malah basi.
"Kalau sehari saja didiamkan jadi bau, tidak bisa digunakan lagi. Karena kami memang tanpa pengawet," kata Teguh.
Meski demikian, di tengah lonjakan harga kedelai, dia dan perajin lain mengaku hanya dapat mengambil sedikit keuntungan.
"Sekarang ini hanya bisa bertahan. Tadinya harga kedelai Rp9.500 per kilogram, sekarang Rp12.000 per kilogram," ujarnya.
Mogok produksi ini sesuai dengan imbauan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) beberapa waktu lalu. Aksi mogok ini merupakan jalan terakhir karena harga kedelai yang terus naik, sehingga memberatkan para perajin tahu dan tempe.(Sonik Jatmiko/Buz)
Load more