"Sebab obat jenis sirop dan drop (tetes) kan cocok diberikan pada anak, karena selain mudah ditelan, dosisnya juga lebih tepat," Imbuh Novi.
Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, juga sudah melakukan langkah-langkah merespon kasus gagal ginjal akut khususnya pada anak-anak, terutama diseluruh pelayanan fasilitas kesehatan (faskes).
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, sudah meminta seluruh faskes untuk tidak memberikan obat sirop pada pasien. Dan kebijakan ini berlaku untuk selama sementara sembari memantau perkembangan terbaru.
"Untuk sementara ya waktunya. Masyarakat juga kami himbau untuk menghindari penggunaan obat jenis sirop," kata Dewi. (Ldhp/ree)
Load more