Simalungun, tvOnenews.com - Petugas Kepolisian Polres Simalungun berhasil menangkap sepasang kekasih yang diduga tega membuang bayi dari hasil hubungan gelap mereka di lokasi perkebunan teh di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kedua tersangka yang merupakan pasangan kekasih yakni pria inisial VAR (18) dan perempuan inisial AS (18), kini ditahan di Polres Simalungun.
Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ghulam Yanuar Luthfi saat dikonfirmasi Jumat siang (24/5/2024) menjelaskan, bahwa penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang sebelumnya menemukan seorang bayi perempuan dengan kondisi sekarat di buang di sekitar lokasi perkebunan Ingrup Blok 63 Afd B Tobasari, Nagori Saitbuntu Saribu, Kecamatan Pamatang Sidamanik, pada Selasa kemarin (14/5/2024).
“Saat ditemukan warga, kondisi bayi berjenis kelamin perempuan ini dalam keadaan sekarat akibat terlalu lama ditinggal dan mengalami sejumlah luka di tubuhnya akibat tertusuk ranting tanaman. Meski sempat di lakukan pertolongan dengan membawanya ke bidan terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis dan selanjutnya di rujuk ke RS parapat. Namun nahas, bayi tersebut akhirnya meninggal dunia,” sebut Ghulam.
Selanjutnya menurut Ghulam, petugas kemudian langsung bergerak cepat guna menyelidiki kasus ini dan memperoleh informasi dari warga yang mencurigai seorang remaja yang pernah kelihatan hamil di sekitar lokasi kejadian.
Hingga kemudian pada Rabu malam (22/5/2024), petugas kemudian mendatangi kediaman AS dan mengaku telah melahirkan bayi perempuan secara normal pada Senin (13/5/2024) pagi. Bayi tersebut adalah hasil hubungannya dengan VAR, yang masih duduk di kelas 3 SMA.
Menurut Ghulam, usai melahirkan, tersangka AS meminta VAR untuk membawa bayi tersebut ke panti asuhan. Namun, VAR membawa bayi itu dalam jok sepeda motornya ke perkebunan teh dan meninggalkannya di sana. VAR kemudian kembali ke rumah AS untuk menanam tali ari-ari bayi tersebut di belakang rumahnya, sebelum akhirnya ditangkap oleh petugas.
“Hingga saat ini kedua tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif penyidik, kedua dijerat telah melanggar Pasal 340 Sub Pasal 338 lebih Sub Pasal 351 ayat (3) Jo Pasal 343 Jo Pasal 80 ayat (3) dari UU RI No 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” tutup Ghulam. (dsg/nof)
Load more