"Kalau suara dentuman sudah biasa terdengar. Kemarin saja sampai belasan kali. Tapi abunya ini yang paling parah dari tiga hari lalu," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sebesi Samsiar mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan pengiriman bantuan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Lampung Selatan.
"Permohonan masker dan kacamata sudah kami ajukan karena waga saat ini memang sangat membutuhkan alat pelindung itu," kata Samsiar.
Meski warga masih bisa beraktivitas seperti biasa, Samsiar meminta seluruh masyarakat di Pulau Sebesi untuk lebih waspada, berhati-hati dan patuhi seluruh aturan yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Aktivitas nelayan juga masih berjalan seperti biasa, tapi memang dilarang untuk mencari ikan dari radius 5 kilometer dari GAK," tandasnya.
Diketahui, kondisi Gunung Anak Krakatau saat ini dipantau dari laman magma.esdm.co.id telah mengeluarkan abu vulkanik atau erupsi sebanyak tiga kali pada Sabtu (16/12/2023) dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.000 meter di atas puncak (± 1.157 meter di atas permukaan laut). Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada Level III atau Waspada. (puj/nsi)
Load more