Sopir Bus Pariwisata Tabrakan Maut di Tabanan, Ditetapkan Sebagai Tersangka
- tvone - aris w
Tabanan, Bali - Setelah ditahan dan diperiksa polisi, sopir bus pariwisata berinisial AS (38 tahun) yang mengakibatkan peristiwa tabrakan maut di Banjar Pacung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, ditetapkan sebagai tersangka yaitu driver atau supir bus pariwisata berinisial AS (38).
Penetapan supir bus sebagai tersangka dipastikan oleh Kasat Lantas Polres Tabanan AKP Kanisius Franata
"Sudah ditetapkan tersangka yaitu drivernya," kata AKP Franata, saat dihubungi Senin (20/6).
Sementara, kernet sekaligus sopir cadangan bus berinisial BAF (31) masih berstatus saksi dalam peristiwa yang menewaskan satu orang korban tersebut. Tidak menutup kemungkinan pemilik perusahaan bus pariwisata tersebut juga akan dilakukan pemeriksaan, setelah diketahui hasil penyebab kecelakaan bus tersebut.
"Nanti, kepemilikan kendaraan juga (atau) si perusahaannya akan dilakukan pemeriksaan. Nanti, kita akan ceks (penyebabnya) dengan ahli," ungkapnya.
Pihaknya juga menyebutkan, untuk 8 orang luka-luka yang masih dirawat sebagai sudah sembuh dan sebagian akan dilakukan observasi. Tapi sebagian besar sudah bisa dipulangkan.
Kemudian, untuk para penumpang bus pariwisata yaitu para pelajar SMP serta gurunya sudah melanjutkan kegiatan study tour di Bali.
"Untuk (korban) ada dua bakal diobservasi dan dalam keadaan sadar dan yang lainnya sudah pulang. (Para pelajar dan gurunya) mereka sudah lanjut kegiatan kita kurang tau kegiatannya study tour-nya," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, sejumlah pelajar SMP dan gurunya hanya mengalami luka ringan dalam peristiwa tabrakan maut yang terjadi di Banjar Pacung, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu (18/6) siang tadi.
"Luka ada, tapi luka ringan sifatnya dan mereka tidak dirawat. Mungkin kurang lebih tiga dan empat (pelajar SMP) sama guru satu, tadi yang luka ringan," kata Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, saat dihubungi, Sabtu (18/6).
Ia juga menyebutkan, untuk puluhan pelajar dan gurunya sudah dievakuasi ke tempat penginapan mereka yang ada di wilayah Denpasar, Bali.
"Kita, langsung evakuasi ke penginapannya di Denpasar tadi. Karena, mereka menginap di Denpasar. Para penumpang tadi banyak yang trauma, jadi kita tidak bisa banyak tanya, hanya gurunya yang bisa ditanya tadi," imbuhnya.
Load more