Jakarta - Dalam kurun waktu dua tahun Indonesia ini dilanda pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terus melakukan transformasi melalui berbagai program.
Dalam dua tahun saja Kemendikbud Ristek telah meluncurkan 14 episode Merdeka Belajar untuk mendorong transformasi pendidikan nasional.
Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan program Merdeka Belajar ini digagas salah satunya untuk mengejar ketertinggalan pendidikan terutama yang berbasis tatap muka.
"Mendorong sekolah-sekolah untuk kembali tatap muka itu adalah prioritas nomor satu. Di masa PJJ (pembelajaran jarak jauh) pun kita memberikan berbagai macam bantuan, siapa yang tidak tahu program bantuan kuota yang benar-benar dirasakan masyarakat, puluhan juta masyarakat, sangat membantu. UKT kuliah, bantuan UKT untuk anak-anak mahasiswa kita tidak dropout. Bantuan insentif untuk guru honorer yang sangat besar kita berikan dan distribusi modul-modul pembelajaran," ungkap Nadiem.
Pihaknya juga sudah meluncurkan kurikulum darurat yang diberlakukan secara sukarela (hanya bagi sekolah yang ingin mengadopsi). Kurikulum ini lebih sederhana dan dapat menurunkan learning loss hingga 78%. Hal ini membuktikan untuk pertama kalinya di Indonesia bahwa lebih banyak materi bukan berarti lebih banyak pembelajaran.
"Semakin ringkas dan efisien, malah peningkatan kedalaman daripada numerasi dan literasi itu malah lebih mendalam. Jadi sudah tidak ada debat lagi. Tambah materi, anak-anak belajar lebih sedikit. Lebih ringkas materi, anak-anak belajar lebih baik dan lebih mendalam," jelasnya.
Berbekal data dan riset ini, Kemendikbud Ristek akan memastikan kurikulum sukarela tahun depan akan lebih berbeda dan jauh lebih sederhana namun tetap mendalam dan fleksibel bagi tenaga pengajar. Nadiem mengatakan kurikulum ini juga akan lebih menyenangkan bagi anak-anak karena sistem project-based learning.
Ia juga mengatakan akan terus mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia dengan menggalakkan digitalisasi sekolah. Pun untuk sekolah-sekolah yang masih tertinggal, Kemendikbud Ristek berjanji akan memberikan fasilitas-fasilitas khusus untuk membantu mengejar ketertinggalan. (afr)