Lumajang, Jawa Timur - Upaya rencana relokasi terus dilakukan oleh Pemkab Lumajang, Jawa Timur. Sesuai permohonan Bupati Lumajang, pihak Perhutani pun menyiapkan kurang lebih 87 hektar lahan relokasi di dua kecamatan.
Tampak dalam video salah satu tempat relokasi dampak korban erupsi Gunung Semeru. Lahan seluas 79 hektar itu diperuntukkan bagi masyarakat Semeru yang tempat tinggalnya rusak.
Rencana relokasi di kawasan hutan produksi itu segera dilaksanakan sesuai permohonan Thoriqul Haq selaku Bupati Lumajang. Warga berharap janji Pemkab Lumajang segera ditempati agar para pengungsi erupsi Semeru bisa kembali hidup normal.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mengatakan pihaknya bersama Bupati Lumajang sudah meninjau lokasi relokasi sekaligus membahas perkembangan terkait proses relokasi para pengungsi.
"Pak Bupati juga terus melakukan konsultasi sampling ya, secara sampling, dengan warga yang ada di pengungsian. Dan ada misalnya kita ketemu warga di Kebondeli gitu, itu mereka mungkin rumahnya kebetulan bukan rumah yang hancur tertimbun atau terdampak langsung, tapi mereka mengungsi karena memang kita rekomendasikan untuk keamanan. Ada yang masih saat ditanya, masih agak berpikir-pikir gitu, apakah mereka akan pindah atau tidak. Tetapi misalnya sebelumnya lagi saat saya ketemu warga Curah Kobokan atau Kajar Kuning mereka pas ditanya gimana, 'kapok Pak, saya harus pindah' gitu," ungkap Wagub Jatim.
Ia mengatakan Pemerintah sudah menyiapkan dua lokasi umum calon relokasi yakni di Oro Oro Ombo dan Penanggal. Pihaknya juga akan terus melakukan pematangan data secara terus-menerus sebelum dilakukan proses relokasi.
Adapun pihak BPBD Lumajang juga mengatakan warga terdampak juga terus diupayakan untuk mendapat dana tunggu hunian yang bersumber dari BNPB senilai Rp500 ribu per bulan per keluarga.
"Jadi data itu sementara yang menjadi rujukan juga untuk merancang rencana relokasi," jelasnya. (afr)