Jember, tvOnenews.com - Perseteruan di lingkup Pemerintah Kabupaten Jember mencuat ke publik. Wakil Bupati jember, Joko Susanto, melaporkan Bupati Jember, Gus Fawaid, ke Komisi Pemberantasan Korupsi ( Kpk).
Laporan itu dilayangkan karena Joko merasa diabaikan dan tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan maupun agenda resmi Pemkab Jember.
Selama enam bulan menjabat, Joko mengaku tidak mendapat ruang partisipasi dalam penyusunan maupun pelaksanaan kebijakan.
Merasa tersisih, ia kemudian melayangkan surat pengaduan ke KPK pada 4 September 2025.
“Betul kami bersurat kepada Mendagri, Gubernur, dan KPK. Tentunya semua itu dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi saya selaku wakil bupati yang diatur oleh undang-undang,” ujar Joko Susanto.
Ia menegaskan bahwa aduan tersebut bukan semata persoalan pribadi, melainkan bentuk pengawasan terhadap tata kelola pemerintahan. Joko meminta KPK memberi pembinaan serta pengawasan khusus terkait penerapan prinsip pemerintahan yang baik di Jember.
Gresik – Sementara itu, di wilayah Gresik, Jawa Timur, ratusan warga kurang mampu menyerbu pasar murah yang digelar di Lapangan Menganti. Lonjakan harga kebutuhan pokok di pasaran membuat masyarakat rela antre berjam-jam demi mendapatkan paket sembako bersubsidi yang disediakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Antrean panjang terlihat sejak siang hari, bahkan di bawah teriknya matahari.
Sejumlah lansia yang kelelahan saat menunggu memilih duduk di kursi tunggu hingga nomor antrean mereka dipanggil.
Program pasar murah ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat, terutama di tengah kondisi harga pangan yang terus melambung.