tvOnenews.com – Indonesia butuh 3 poin lagi untuk melangkah ke semifinal Piala AFF 2002. Timnas mencapai target dengan kemenangan terbesar di Piala AFF pada 23 Desember 2002.
Tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia bersaing ketat dengan Vietnam dan Myanmar untuk lolos dari fase Grup A Piala AFF 2002. Timnas butuh satu kemenangan lagi atau tambah 3 poin untuk memastikan tempat di semifinal.
Vietnam dan Myanmar yang sudah memiliki nilai sama, 7 poin, justru saling berhadapan pada jadwal pertandingan terakhir grup. Kalau dua tim imbang, perhitungan bisa mengarah pada keunggulan selisih gol atau produktivitas.
Dengan nilai 8 poin jika imbang, Vietnam dan Myanmar tinggal melihat hasil pertandingan Indonesia melawan Filipina pada pertandingan terakhir fase grup kejuaraan dua tahunan di tingkat Asia Tenggara.
Sambil berharap Vietnam dan Myanmar saling mengalahkan dan tidak bermain imbang, Indonesia akan lolos jika menang atas Filipina. Timnas akan mengumpulkan 8 poin dan minimal meraih peringkat kedua untuk lolos ke semifinal.
Pasukan Garuda mulai menghimpun keunggulan. Melawan Filipina pada 23 Desember 2002 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Timnas langsung menggebrak sejak menit pertama dengan gol cepat Bambang Pamungkas.
Tak cuma satu gol, Bambang kemudian menambahkan dengan hat-trick. Secara total, striker asal Persija menghasilkan empat gol di gawang Filipina.
Mengikuti jejak BP, duetnya di lini depan pun melakukan hal yang sama. Zaenal Arief menyusulkan gol cepat pada menit 6 sebelum juga mempersembahkan quat-trick atau total empat gol untuk tim di bawah organisasi PSSI.
Striker lain, Budi Sudarsono, ikut menyumbang satu gol. Bek Bejo Sugiantoro malah memberi dua gol di sela aksi para penyerang Tim Merah-Putih.
Setelah unggul 11-0, squad arahan pelatih Ivan Kolev asal Bulgaria sedikit lengah. Filipina dapat mencuri satu gol melalui usaha Ali Bernard Rojas Go pada menit 78.
Timnas seperti tersentak lagi untuk menghajar lawan. Dalam 10 menit terakhir, Tim Merah-Putih memetik gol lagi. Pemain pengganti, Imran Nahumarury, turut mendonasi keunggulan 12-1.
Masih belum cukup, serangan anak-anak Ibu Pertiwi membuat Filipina terus tertekan. Salomon Lucianan sampai melakukan bunuh diri di gawang timnya sendiri.
23 Desember 2002, Timnas tidak hanya meraih skor paling telak sepanjang keikutsertaan di Piala AFF. Skor 13-1 pada laga terakhir penyisihan grup kejuaraan yang masih bernama Tiger Cup pun menjadi catatan kemenangan terbesar dalam sejarah Indonesia.
Dengan skor 13-1, Timnas mengumpulkan total 8 poin dan duduk di peringkat kedua Grup A. Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF setelah Vietnam mengalahkan Myanmar 4-2. (raw)
Load more