Media China Berani Sebut Timnas Indonesia Bukan 'Level' Tim Asia Tenggara: Mereka Lebih Pantas Disebut Sebagai Tim....
- Instagram/@patrickkluivert9
tvOnenews.com - Media China pernah waswas hadapi Timnas Indonesia, yang disebut bukan lagi sebagi tim Asia Tenggara. Ada apa?
Menjelang laga penentuan di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia sempat menjadi sorotan tajam media asing, termasuk dari China.
Kala itu, pertandingan melawan Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (5 Juni 2025) menjadi laga hidup-mati bagi timnas China.
Mereka berada di posisi juru kunci Grup C dan butuh kemenangan mutlak atas Indonesia dan Bahrain untuk lolos ke babak keempat.
Namun, alih-alih percaya diri, media China justru menunjukkan kekhawatiran mendalam terhadap kekuatan skuad Garuda yang kala itu tengah naik daun.
Melalui laporan eksklusif situs 163.com, Indonesia disebut sebagai lawan berat bagi Wu Lei dan kawan-kawan. Alasannya? Strategi naturalisasi besar-besaran yang telah mengubah wajah Timnas Indonesia secara drastis.
Media China Sebut Timnas Indonesia Bukan Lagi Tim Asia Tenggara
Dalam artikel 163.com, disoroti bahwa pelatih Patrick Kluivert telah memanggil 32 pemain untuk pemusatan latihan (TC), dengan 19 di antaranya merupakan pemain naturalisasi, kebanyakan dari Belanda.
Nama-nama seperti Thom Haye, Calvin Verdonk, Maarten Paes, hingga Nathan Tjoe-A-On menjadi sorotan utama.
Media itu bahkan menyebut bahwa “Indonesia lebih pantas disebut sebagai tim asal Belanda daripada tim Asia Tenggara.”
“Jika melihat susunan pemain Timnas Indonesia, maka mereka tak lagi bisa dianggap sebagai tim Asia Tenggara,” tulis 163.com.
“Mereka lebih cocok disebut sebagai tim Belanda karena skala naturalisasi yang besar. Target objektif mereka sangat jelas: lolos ke Piala Dunia.”
Pernyataan tersebut mencerminkan betapa seriusnya transformasi Timnas Indonesia di mata lawan.
Dengan pendekatan taktis ala Eropa yang dibawa Kluivert, mulai dari ball possession tinggi, pressing intens, hingga transisi cepat—Indonesia tampil sebagai tim yang terorganisir dan solid.
Menjadi Ancaman Baru di Asia
Saat menghadapi China kala itu, Indonesia tak hanya mengandalkan atmosfer kandang dan dukungan puluhan ribu suporter GBK, tapi juga kedalaman skuad yang impresif.
Load more