Calvin Verdonk Ungkap Betapa Sulitnya Bela Timnas Indonesia daripada Belanda: Sangat Melelahkan!
- AFC
tvOnenews.com - Calvin Verdonk kini menjadi nama yang sangat populer di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Bek NEC Nijmegen ini menjelma menjadi salah satu sosok sentral dalam skuad Timnas Indonesia sejak resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan mendapatkan kesempatan bermain di level internasional bersama Merah-Putih.
Keberadaan Calvin Verdonk dalam skuad asuhan Patrick Kluivert membawa semangat baru.
Ia merupakan satu dari sedikit pemain keturunan yang menunjukkan konsistensi dan kualitas kelas Eropa saat tampil di atas lapangan.
Timnas Indonesia saat ini masih berjuang keras dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di Grup C putaran ketiga, Calvin Verdonk dan kawan-kawan bersaing ketat dengan tim-tim kuat seperti Jepang, Australia, Arab Saudi, hingga Bahrain.
Meskipun posisi saat ini masih berada di peringkat empat, peluang Indonesia untuk melangkah ke babak keempat atau bahkan langsung lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka.
Calvin Verdonk sendiri telah mencatatkan sembilan penampilan bersama Timnas Indonesia dalam hampir satu tahun terakhir.
Dalam rentang waktu itu, ia tidak hanya berkontribusi secara teknis di atas lapangan, tetapi juga merasakan langsung euforia dan tekanan luar biasa yang diberikan masyarakat Indonesia terhadap para pemain Timnas.
Dalam sebuah wawancara dengan media Belanda, Forza NEC, Verdonk mengungkapkan bahwa tekanan dan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap sepak bola jauh berbeda dibandingkan dengan apa yang ia rasakan saat bermain untuk Timnas Belanda di level usia muda.
"Anda akan dihentikan di setiap sudut. Itu sangat menyenangkan pada awalnya dan tetap seperti itu. Ini sangat berbeda dengan Belanda, sangat melelahkan," ujar Calvin Verdonk menggambarkan atmosfer yang ia alami saat berada di Indonesia.
Verdonk juga menceritakan pengalaman uniknya saat berada di Indonesia, di mana popularitasnya sangat tinggi.
Ia bahkan merasa seperti seorang superstar lokal karena perhatian yang diberikan masyarakat begitu besar.
"Saya semacam superstar. Saya pernah bertemu seorang teman untuk minum kopi di pusat perbelanjaan. Itu hanya lima menit jalan kaki, tetapi dalam perjalanan ke sana kami butuh waktu 45 menit. Itu gila," lanjut pemain kelahiran 1997 tersebut.
Load more