3 Pemain Keturunan Grade A Ini Batal Dinaturalisasi Timnas Indonesia Jelang Hadapi China dan Jepang? Erick Thohir Buka Suara

Laporan dari sejumlah media Turki menyebutkan bahwa pertemuan Alex Pastoor dengan Jayden Oosterwolde bertujuan langsung untuk meyakinkan sang pemain membela Timnas Indonesia.

Jayden Oosterwolde bahkan dikabarkan sempat mengunjungi Indonesia, tepatnya Bali pada tahun 2024 lalu.

Pemain berposisi sebagai bek sayap itu dikenal cepat, kuat dalam duel, dan mampu bermain di posisi bek kiri maupun bek tengah.

2. Tristan Gooijer

Sumber :

• Instagram @tristangooijer

Kemudian ada bek muda berdarah Indonesia yang kini membela PC Zwolle dengan status pinjaman dari Ajax Amsterdam, yakni Tristan Gooijer.

Tristan Gooijer tercatat pernah masuk radar pemain naturalisasi PSSI setelah beberapa kali menunjukkan minat untuk membela Timnas Indonesia.

Keinginan untuk dinaturalisasi semakin kuat usai dirinya beberapa kali terlihat akrab dengan pemain Timnas Indonesia di PEC Zwolle, yaitu Eliano Reijnders.

Eliano Reijnders bahkan menjadi aktor utama dan aktif membujuk Tristan Gooijer untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. 

Salah satunya adalah ketika Eliano Reijnders menghadiahkan sepatu dengan bendera Indonesia kepada dirinya.

Tristan Gooijer bahkan sempat mengaku jika dirinya telah dihubungi oleh PSSI pada September 2024.

Dengan pengalaman dari akademi Ajax yang terkenal, Tristan Gooijer memiliki teknik dasar dan pemahaman taktik yang kuat untuk bermain di skuad Garuda.

3. Miliano Jonathans

Sumber :

• Facebook - FC Utrecht

Nama terakhit yang bahkan telah lama mencuat untuk bergabung dengan Timnas Indonesia adalah Miliano Jonathans.

Miliano Jonathans yang kini tercatat membela FC Utrecht bisa menjadi opsi tambahan Timnas Indonesia di sisi sayap penyerangan jelang menghadapi China dan Jepang.

Miliano Jonathans memiliki kecepatan dan kemampuan dribel yang baik, dan sangat cocok untuk bermain di sisi sayap. 

Jika dirinya resmi bergabung dengan Timnas Indonesia, maka, ia bisa membentuk trio lini depan mematikan bersama Ole Romeny dan Ragnar Oratmangoen.

(igp/rda)