Warga Vietnam Berbondong-bondong Minta FIFA Hukum Timnas Malaysia usai Facundo Garces "Keceplosan" Asal-usulnya
- Kolase tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Warga Vietnam berbondong-bondong meminta FIFA untuk segera menyelidiki proses naturalisasi pemain Timnas Malaysia, Facundo Garces.
Facundo Garces, mendadak menjadi bahan perbincangan panas di Asia Tenggara.
Bukan karena performanya di lapangan, melainkan akibat pernyataan yang diterbitkan media Spanyol, El Correo.
Dalam artikel tersebut, Garces disebut-sebut menerima panggilan resmi dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
- Malaysia NT
Dia mengakui bahwa dirinya memiliki darah Malaysia sehingga bisa dinaturalisasi untuk memperkuat Harimau Malaya.
Hal inilah yang kemudian memancing kontroversi besar setelah media menggunakan istilah Spanyol “Bisabuelo” atau buyut.
“Ini berkat kakek buyut saya. Saya tahu asal usul saya, tapi tak pernah menyangka kemungkinan ini bisa terjadi,” ujar Garces dalam wawancara tersebut.
“Tim Malaysia bilang mereka sedang membangun proyek yang menarik, dan itu membuat saya sangat bersemangat.”
- x/malaysia_nt
Penggunaan kata tersebut membuat banyak pihak langsung mempertanyakan keabsahan proses naturalisasi Garces.
Sebab, apabila garis keturunannya hanya berasal dari buyut, maka hal itu tidak masuk dalam kriteria yang diizinkan oleh FIFA.
Sebagai informasi, FIFA hanya memperbolehkan naturalisasi apabila pemain memiliki hubungan darah langsung sampai ayah, ibu, kakek atau nenek yang lahir di sebuah negara.
Mengetahui kegaduhan tersebut, Garces akhirnya buka suara melalui akun Instagram pribadinya.
- Instagram FAM
“Itu hanya kesalahan penerjemahan. Saya orang Malaysia melalui garis keturunan kakek saya. Saya merasa terhormat bermain untuk tim Malaysia. Sampai jumpa,” jelas bek berpostur 1,88 meter itu.
Meski begitu, warga Vietnam berbondong-bondong menuntut FIFA untuk melakukan investigasi.
Apalagi, Vietnam sempat dikalahkan Malaysia dengan skor 0-4 dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 pada 10 Juni lalu.
"FIFA perlu mengklarifikasi dan menangani situasi ini dengan serius untuk melindungi keadilan dalam sepak bola. Malaysia harus belajar dari pengalaman dan berfokus pada pembinaan pemain muda," tulis akun Tran Thi Thu Trang di kolom komentar berita Dan Viet.
"Sepak bola profesional membutuhkan transparansi dan penghormatan terhadap aturan main. Penalti akan menjadi pelajaran berharga yang mendorong pembangunan berkelanjutan," tulis Nguyen Duc Thinh.
Load more