Skandal Terbesar Sepak Bola Malaysia, FAM Akhirnya Libatkan Aparat Hukum Gegera Pemain Naturalisasi
- Instagram Timnas Malaysia
Jakarta, tvOnenews.com - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengambil langkah hukum dengan melaporkan dugaan pemalsuan dokumen terkait proses naturalisasi tujuh pemain tim nasional Malaysia kepada pihak kepolisian.
Langkah ini dipandang sebagai upaya tegas untuk menuntaskan salah satu skandal paling serius dalam sejarah sepak bola Malaysia, yang turut menyita perhatian publik Asia Tenggara.
Dalam pernyataan resminya, FAM menyebutkan bahwa laporan tersebut telah diajukan ke Markas Besar Kepolisian Distrik Petaling Jaya setelah selesainya proses verifikasi oleh Komite Investigasi Independen (Independent Investigation Committee/IIC).
Komite ini dibentuk khusus untuk menyelidiki dugaan pelanggaran dalam proses pengajuan naturalisasi pemain dan diketuai oleh mantan Ketua Mahkamah Agung Malaysia, Tun Md Raus Sharif.
FAM menegaskan komitmennya untuk bekerja sama sepenuhnya dengan aparat penegak hukum serta menghormati seluruh proses hukum yang berjalan.
Federasi menilai pelaporan proaktif ini sebagai bentuk keseriusan dalam menegakkan prinsip transparansi, integritas, dan reformasi tata kelola, di tengah tekanan besar dari opini publik domestik maupun internasional.
Dalam kesimpulan penyelidikannya, IIC merekomendasikan agar FAM segera membawa kasus tersebut ke ranah pidana dan menindaklanjuti aspek akuntabilitas internal.
Komite juga mendorong evaluasi menyeluruh terhadap individu maupun departemen yang dinilai lalai dalam pengawasan, serta mengusulkan reformasi struktural guna mencegah terulangnya pelanggaran serupa di masa mendatang.
Kasus ini mencuat tak lama setelah Komite Banding FIFA menerbitkan dokumen putusan setebal 64 halaman yang menjelaskan alasan penolakan banding FAM dan tujuh pemain yang terlibat.
Pemain-pemain tersebut adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel.
Berdasarkan keputusan FIFA, FAM dijatuhi denda sebesar 350.000 franc Swiss atau sekitar Rp7,35 miliar.
Sementara itu, masing-masing pemain didenda 2.000 franc Swiss atau sekitar Rp7,35 miliar dan dikenai sanksi larangan bermain selama 12 bulan.
Hukuman tersebut menjadi salah satu sanksi terberat yang pernah dijatuhkan FIFA kepada federasi sepak bola di kawasan Asia Tenggara.
Selain denda dan skorsing, FIFA juga membatalkan hasil pertandingan persahabatan Malaysia melawan Tanjung Verde, Singapura, dan Palestina.
Load more