Kenaikan BBM dari Masa Pemerintahan Presiden Soekarno hingga Jokowi
- tim tvOnenews/Rika Pangesti
Selama 10 tahun SBY menjabat, Presiden SBY menaikan dan menurunkan harga BBM sebanyak 3 kali.
Pada 2003 yang awalnya harga BBM sekitar Rp 1.810, naik pada tahun 2005 menjadi Rp 2.400 sampai Rp 4.500.
Kemudian pada tahun 2008 kenaikan harga BBM mencapai angka Rp 6.000 per liter.
Lalu pada 2008 harga BBM mengalami penurunan dan berlanjut pada bulan November sampai Desember harga menjadi Rp5.000 sampai Rp 5.500 per liter.
Hingga akhirnya, tahun 2009, harga BBM kembali turun hingga ke angka Rp 4.500.
Namun sayangnya, harga BBM kembali mengalami kenaikan pada tahun 2013, harga saat itu tembus di angka Rp 6.500.
Kenaikan harga BBM di era SBY membuat massa berkumpul di Bundaran Hotel (HI) Indonesia, Jakarta. Mereka kemudian melakukan long march dari Bundaran HI menuju Istana Merdeka.
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Jokowi menjabat dua periode sejak 20 Oktober 2014 hingga saat ini. Selama menjabat, Jokowi terhitung sudah delapan kali menaikan harga BBM.
Ketika baru saja dilantik tepatnya pada November 2014, Jokowi langsung menaikkan harga BBM, Premium Rp8.500 per liter dan Solar Rp7.500.
Pada tahun 2015, Presiden Jokowi juga sempat menurunkan harga BBM. Namun, kemarin pada 3 September 2022 kembali naik.
Harga Pertalite yang mulanya Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Sementara, harga Solar bersubsidi naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian, Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Keputusan tersebut membuat terjadinya aksi protes dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia. (mg2/put)
Load more