Foto: Habibie membacakan sumpah jabatan sebagai Presiden RI ke 3, 21 Mei 1998 (YouTube - AP Archive)
Di Wisma Negara, saya menemui istri saya, Ainun, bersama anak dan cucu. Kecuali cucu saya yang sedang bermain, di wajah mereka semua tecermin kebingungan dan
keprihatinan.
“Mengapa kita harus berada di sini? Berapa lama kita harus tinggal di sini?” demikian pertanyaan mereka semua. Ainun menceriterakan bahwa sewaktu sedang menerima istri Duta Besar Republik Rakyat China, ADC, dan beberapa anggota pasukan pengamanan masuk ruangan tamu di Kuningan dan memintanya dengan hormat untuk segera bergabung dengan saya di Wisma Negara.
Kepada tamu dan istri saya ketika itu, dipersilakan segera mengakhiri pertemuan. Permintaan itu disampaikan tanpa penjelasan, sehingga menimbulkan berbagai pertanyaan bagi istri saya.
Dalam perjalanan ke Wisma Negara, istri saya sempat melihat gerakan-gerakan massa yang berdemo. Demikian penjelasan istri saya, Ainun. Saya dan keluarga tidak banyak berbicara, karena semuanya berpikir dan beranalisis, mengambil kesimpulan masing-masing.
"Kami makan siang bersama, namun semuanya dalam keadaan tegang, sehingga nafsu makan pun tidak ada." tulis Habibie. (Buz)
Load more