Siapa Sosok Dalang di Balik Rencana Bikin Rusuh Demo Hari HAM 10 Desember?
- tvOnenews.com/Rika Pangesti
“Untuk saat ini, berdasarkan hasil pendalaman sementara, berdasarkan bukti elektronik yang ada motifnya mereka hanya membuat rusuh, kemudian apakah satu jaringan itu masih kita dalami. Kemudian pok atas (kelompok bagian atas) apakah sudah teridentifikasi itu sedang kami dalami juga,” kata Fian.
Ia menambahkan, hingga kini penyidikan masih terus berjalan seiring pendalaman digital forensik.
“Jadi nanti kami akan izin dengan Pak Kabid Humas untuk ada rilis berikutnya supaya masyarakat bisa mendapatkan informasi yang jelas terkait hal ini,” ujarnya.
Komunikasi Tertutup, Para Pelaku Gunakan aplikasi Session
Polisi menyebut para pelaku berkomunikasi melalui aplikasi yang jarang digunakan oleh masyarakat, sehingga butuh waktu untuk membongkar riwayat percakapan.
“Komunikasi mereka itu terjadi di dalam suatu ruang yang tertutup, ruang itu hanya kita bisa buka lewat teknologi digital forensik. Aplikasi yang mereka gunakan juga aplikasi yang jarang digunakan oleh masyarakat yaitu Session,” ujar Fian.
Fian menyebut, dari ketiga tersangka, salah satunya adalah pelaku pembuat bom molotov yang disiapkan untuk diledakan pada momentum aksi unjuk rasa.
Tersangka pembuat molotov adalah BDM (22), pemilik dan penguasa akun instagram @_bahanpeledak_.
Dari penggeledahan elektronik, polisi menemukan jejak penggunaan bom molotov sebelumnya oleh BDM.
BDM diduga membuat bom molotov dari botol kaca bekas kemasan saus yang diisi styrofoam. Bahan dan alat yang dipergunakan oleh BDM kini telah disita polisi.
Mereka merencanakan aksi ledakan bom molotov itu untuk diledakan di kantor polisi dan wisma DPR RI.
Kasubdit IV Ditressiber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon menyebut, hal itu terbaca dari rekaman komunikasi serta dokumen digital.
“Terhadap satu pelaku yang kami amankan, memang didapatkan keterangan dan pengakuan serta ada dokumen elektronik yang ada pada device yang dikuasai, pernah melakukan aksi dan menggunakan bom molotov seperti yang dibuat dan diketemukan di rumahnya. Tapi kami masih melakukan pembuktian,” tutur Herman.
Ia menegaskan, hingga kini proses tracing masih berlangsung intensif.
“Kami akan terus melakukan pendalaman juga menyelidiki siapa-siapa saja yang juga terlibat dalam perbuatan pidana tersebut,” lanjutnya. (rpi/dpi)
Load more