Mobil MBG Tabrak Puluhan Siswa di Jakut Dipastikan Layak Jalan, Tidak Ada Masalah Pengereman
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Polisi memastikan kondisi mobil Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tabrak puluhan siswa SDN Kalibaru 01 Pagi tidak memiliki masalah.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menyebut kendaraan layak jalan berdasarkan hasil pemeriksaan.
"Jadi pada peristiwa yang terjadi saat ini, sudah dilakukan pengecekan bahwa kendaraannya itu layak pakai," katanya kepada wartawan, Jumat (12/12).
Sementara itu, uji kelayakan kendaraan yang telah dilakukan oleh pihak Dinas Perhubungan bahwa mobil tidak memiliki permasalahan pengereman.
"kita sudah laksanakan pemeriksaan secara fisik ataupun road test terhadap kendaraan tersebut. Dari sistem pengereman, kita bisa melihat dari pedal rem, terus ke reservoir tank untuk minyak rem, tetap tidak ada kekurangan," ucap Kepala Satuan Pelaksana Unit Pelaksana Pengujian Kendaraan Bermotor (Kasatpel UP PKB) Cilincing, Dardi Wahyudi.
Dardi menerangkan, cakram dan tromol rem pun dipastikan tidak mengalami masalah bahkan dalam kondisi yang bagus.
"Jadi remnya itu adalah depan cakram, belakang tromol. Jadi tidak ada kebocoran di selang-selang, baik yang membagi depan kanan-kiri, belakang kanan-kiri. Jadi kondisi kendaraan untuk sistem pengeremannya bagus," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara resmi menetapkan AI sebagai tersangka atas insiden kecelakaan mobil Makan Bergizi Gratis (MBG) tabrak siswa di SDN Kalibaru 01.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Erick Frendriz menjelaskan bahwa hasil penyelidikan sementara, dugaan penyebab kecelakaan akibat sopir kelelahan dikarenakan kurang tidur.
"Berdasarkan pemeriksaan kami, tersangka baru tidur sekitar jam empat pagi. Kemudian pada pukul 05.30 WIB ia sudah berangkat menuju SPPG untuk mengemudikan kendaraan mitra program tersebut," katanya, Jumat (12/12).
"Waktu istirahat yang sangat minim ini membuat kondisi fisiknya tidak layak untuk berkendara," sambungnya.
Erick menuturkan, pihaknya juga telah melakukan tes urine untuk membuktikan apakah tersangka dalam kondisi terkontaminasi minuman keras ataupun narkoba pada saat berkendara.
"Tes urine sudah kami lakukan dan hasilnya negatif. Pemeriksaan alkohol juga menunjukkan tidak ada kadar alkohol di dalam tubuh yang bersangkutan. Karena itu, faktor kelelahan menjadi indikasi utama penyebab terjadinya kecelakaan," tuturnya.
Load more