ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

KPAI Akui Tak Tahu Ada Ibu Hamil di Papua Meninggal Dunia Usai Ditolak 4 Rumah Sakit

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah mengaku belum mendengar laporan terkait peristiwa ibu hamil di Papua yang ditolak empat rumah sakit sampai akhirnya meninggal dunia bersama kandungannya.
Rabu, 26 November 2025 - 06:00 WIB
KPAI Akui Tak Tahu Ada Ibu Hamil di Papua Meninggal Dunia Usai Ditolak 4 Rumah Sakit
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah mengaku belum mendengar laporan terkait peristiwa ibu hamil di Papua yang ditolak empat rumah sakit sampai akhirnya meninggal dunia bersama kandungannya.

“Kami belum ini, saya belum ngecek, belum dengar laporannya,” kata Margaret di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2025).

Dia menyampaikan baru akan mencari tahu lebih lanjut terkait kasus tersebut, sehingga belum bisa berbicara banyak.

“Oke nanti kami telusuri ya, terima kasih informasinya ya,” ungkap Margaret.

Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa anak sudah memiliki hak mendapatkan perlindungan sejak di dalam kandungan. Oleh karena itu, KPAI menilai bayi tersebut berhak mendapatkan pelayanan medis sebagai bentuk perlindungan.

“Karena anak itu dari nol. Nol berarti sejak ada di dalam kandungan, itu sudah punya hak untuk perlindungan anak, dan hak-hak anak yang diatur seperti apa di dalam peraturan perundangan-undangan terkait perlindungan anak,” tutur Margaret.

Diketahui, Irene Sokoy meninggal dunia bersama bayi dalam kandungannya usai ditolak empat rumah sakit di Jayapura, Papua, pada Senin (17/11/2025).

Irene mulanya merasakan kontraksi pada Minggu (16/11/2025). Dia kemudian dibawa keluarga ke RSUD Yowari menggunakan kapal. Tetapi, tidak ada dokter di rumah sakit itu. Pihak rumah sakit juga tak kunjung membuat surat rujukan hingga jam 12 malam.

Sampai akhirnya Irene dirujuk ke RS Dian Harapan, tetapi tidak ada dokter yang menangani walaupun sudah menunggu lama.

Keluarga akhirnya meminta Irene dirujuk ke rumah sakit lain. Namun, ambulans baru tersedia setelah menunggu 2,5 jam. Padahal, posisi Irene sudah semakin melemah dan merasa sangat kesakitan.

Irene kemudian kembali dirujuk ke Rumah Sakit Dian Harapan Waena. Namun, ditolak dengan alasan ruangan untuk pasien BPJS penuh. Irene diketahui terdaftar anggota BPJS Kesehatan kelas 3.

Irene lanjut dirujuk ke RSUD Abepura, tetapi tak bisa ditangani karena ruang operasi sedang direnovasi.

Irene lalu dirujuk ke RS Bhayangkara Jayapura. Akan tetapi, pihak rumah sakit mengklaim ruangan pasien BPJS Kesehatan penuh.

Irene diarahkan dirawat ke ruang VIP, dengan syarat harus membayar Rp4 juta sebagai uang muka. Namun, keluarga tidak memiliki uang sehingga Irene hanya ditangani dokter di ambulans.

Irene kemudian dirujuk ke RS Dok II Jayapura. Namun, kondisinya semakin melemah sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit terakhir. (saa/raa)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT