Harga Beras Turun di Semua Segmen, Dua Bulan Berturut-turut Terjadi Deflasi
- Istimewa
Tetapi kontribusi beras tetap yang paling menentukan mengingat bobotnya yang besar dalam pengeluaran rumah tangga.
Tak heran bila deflasi beras dua bulan beruntun menjadi salah satu indikator paling penting dalam menjaga daya beli masyarakat.
Menanggapi kondisi ini, Menteri Pertanian yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja bersama lintas sektor.
“Tujuan kita menurunkan harga supaya masyarakat bahagia, dan itu sudah tercapai,” ujarnya.
Dalam kapasitas ganda sebagai Mentan dan Kepala Bapanas, Amran memimpin langsung pembentukan tim pengawal harga yang terdiri dari Kementan, Bappenas, Bulog, serta aparat penegak hukum.
Tim ini bertugas memastikan stabilitas harga sampai tingkat kabupaten, termasuk menjalankan operasi pasar dan distribusi beras SPHP ke daerah-daerah pegunungan yang bukan sentra produksi.
Dibandingkan kondisi pada Oktober 2024, penurunan harga beras pada Oktober 2025 mencerminkan perubahan struktural yang kuat: pasar lebih terkendali, pasokan lebih stabil, dan dampak kebijakan lebih cepat terasa.
Bagi Amran, keberhasilan ini adalah kerja kolektif seluruh elemen bangsa—dari Presiden dan petani, hingga media yang terus mengawal dinamika pangan nasional.
Dengan harga beras yang turun di semua segmen dan deflasi yang terjadi dua bulan berturut-turut, Indonesia menutup Oktober 2025 dengan tanda positif bagi stabilitas pangan dan daya beli rakyat.
Load more