Firasat Mengerikan Dosen Cantik Sebelum Tewas di Tangan Oknum Polisi Berondong: ‘Kamu Rumah Terakhirku
- Instagram @dongayemati
Jakarta, tvOnenews.com — Kasus tragis menimpa seorang dosen cantik asal Jambi, Erni Yuniati (37), yang ditemukan tewas mengenaskan di rumah dinasnya di Perumahan Al Kausar, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi, Sabtu (1/11/2025). Ironisnya, pelaku pembunuhan ternyata adalah kekasihnya sendiri, seorang oknum polisi muda berusia 22 tahun bernama Bripda Waldi Adiyat, anggota Propam Polres Tebo.
Sebelum nyawanya dihilangkan, Erni sempat membuat unggahan terakhir di media sosial yang kini viral dan membuat publik merinding. Dalam postingannya, Erni menuliskan kalimat bernada rayuan namun seolah menyiratkan firasat buruk.
“Kamu rumah terakhirku. Lah, kuburan tah aku iki?” tulis Erni dalam unggahan terakhirnya.
Di postingan lain, ia juga menulis, “Jangan jauh-jauh ya dari aku. Lah, hotspot ta aku iki?”
Kalimat itu kini menjadi sorotan warganet setelah kematiannya terungkap. Banyak yang menilai unggahan tersebut seolah menjadi pertanda sebelum dosen cantik itu meregang nyawa di tangan sang kekasih.
Hubungan Asmara dan Masalah Uang
Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono membenarkan bahwa pelaku pembunuhan adalah Bripda Waldi Adiyat, kekasih korban yang terpaut usia 15 tahun lebih muda. Hubungan keduanya diketahui sudah berlangsung cukup lama.
“Hubungan pribadi, ada kaitannya dengan keuangan dan asmara. Antara korban dengan pelaku ini memang ada ikatan asmara,” ujar Eko.
Menurut penyelidikan awal, motif pembunuhan diduga karena masalah utang dan hubungan asmara yang retak. “Pelaku mengaku terdesak masalah ekonomi dan memiliki utang kepada korban,” lanjutnya.
Namun, polisi masih mendalami kemungkinan motif lain, termasuk dugaan penolakan korban untuk melanjutkan hubungan mereka.
Kronologi Tragis Malam Terakhir
Sehari sebelum kematiannya, Erni dan Waldi sempat makan malam bersama di Kota Bungo. “Sekitar pukul 23.30 malam, keduanya masuk ke rumah korban. Saat itu tidak ada percekcokan,” jelas Eko.
Namun keesokan paginya, teman-teman korban mulai curiga karena Erni tak masuk kerja dan tidak bisa dihubungi. Pesan singkat yang dikirim ke ponsel Erni pun dibalas dengan gaya bahasa berbeda, yang kemudian diketahui diketik oleh pelaku.
“Jadi handphone korban sudah di tangan pelaku,” tegas Eko.
Saat dicek ke rumahnya, teman-teman korban menemukan jasad Erni tergeletak di atas kasur hanya mengenakan pakaian dalam, dengan luka-luka akibat kekerasan dan indikasi kekerasan seksual.
Pelaku Kabur dengan Wig dan Bawa Mobil Korban
Setelah menghabisi korban, pelaku sempat kabur dengan membawa sejumlah barang milik Erni, termasuk mobil Honda Jazz putih, motor PCX merah, dan ponsel korban.
“Pelaku menggunakan rambut palsu atau wig untuk mengelabui identitasnya saat keluar dari rumah korban,” ungkap Kapolres.
CCTV dari rumah tetangga memperlihatkan seorang pria keluar dari rumah korban siang hari dengan menutup pintu depan. “Ciri-cirinya sesuai dengan pelaku, dan dia terlihat menggunakan wig,” tambah Eko.
Polisi kini telah menangkap Bripda Waldi Adiyat dan tengah mendalami kasus ini, termasuk kemungkinan adanya unsur perencanaan pembunuhan.
Kasus ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap perempuan yang melibatkan aparat penegak hukum. Publik mendesak agar pelaku dijatuhi hukuman berat tanpa ada perlakuan istimewa.
Sementara itu, unggahan terakhir Erni kini menjadi pengingat betapa hubungan asmara yang tidak sehat bisa berujung tragis. Banyak netizen turut mengucapkan belasungkawa dan menyerukan keadilan untuk dosen muda itu. (nsp)
Load more