Viral Komika Diduga Hina Suku Toraja, Pandji Pragiwaksono Terancam Dipolisikan dan Hukum Adat
- Tangkapan layar video viral
Jakarta, tvOnenews.com - Komika, Pandji Pragiwaksono menjadi sorotan hangat usai menjadikan budaya adat Toraja sebagai materi komedinya dalam sebuah acara.
Lantas, viral di media sosial terkait candaan Pandji Pragiwaksono yang dinilai telah menyinggung adat budaya Suku Toraja.
Bukan hanya itu, dari sejumlah unggah video di media sosial terlihat Pandji Pragiwaksono menyertai gimmick candaan adat budaya dari Toraja itu.
Lantas, materi serta gimmick yang dibawakan oleh Pandji Pragiwaksono mampu membuat tertawa para hadirin yang datang.
Merespons hal tersebut, aksi Pandji Pragiwaksono itu pun mendapat kecaman dari Pengembangan Organisasi Pinisi Indonesia mewakili Putra Sulawesi Selatan darah Peranakan Bugis Makassar Toraja.
Ketua Pengembangan Organisasi Pinisi Indonesia, Piter Higo mengatakanaksi Pandji dinilai telah menghina adat budaya Toraja hingga membuat resah, gaduh masyarakat.
"Masyarakat Toraja menilai celotehan Pandji melakukan itu karena dengan sengaja. Sebab dia dalam keadaan sadar sengaja melakukan bully-an terhadap adat Suku Toraja," kata Piter dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Piter menejelaskan apa yang disampaikan oleh Pandji tidak berdasarkan fakta hanya semata mendatangkan keuntungan pribadi bagi Komika tersebut.
Ia mengaku pihaknya tak akan tinggal diam dan memilih untuk melaporkan Pandjo Pragiwaksono kepada kepolisian.
Menurutnya langkah itu mendapatkan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya yang diberlakukan dalam hukum yang ada.
Bukan hanya itu, pihaknya juga mendesak adanya hukuman adat yang harus dijalani Pandji Pragiwaksono akibat candaannya mengenai Suku Toraja.
"Negara kita saat ini dalam kondisi situasi yang kurang baik harusnya kita membantu Presiden Prabowo dalam menciptakan situasi yang harmonis bukan menambah situasi yang dapat membuat runyam keadaan situasi negara kita. Suku apapun itu yang ada di NKRI kita tdak boleh hina karena kita sabagai satu kesatuan budaya bangsa yang tak terpisahkan," pungkasnya. (raa)
Load more