Kronologi Tragedi Berdarah di Tangsel, Korban Tolong Pelaku yang Tak Dikenalnya, Diantar Sampai Rumah Lalu Dibunuh
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Sebuah peristiwa tragis mengguncang kawasan Bintaro Jaya Sektor 7, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Selasa (15/7) dini hari.
Cahya Agung Dwijaya Rosito (30) yang merupakan seorang wiraswasta asal Jawa Timur menjadi korban pembunuhan sadis oleh orang tak dikenal yang ditolongnya.
Ia ditemukan tewas dengan luka gorok di leher hingga kepalanya nyaris putus di sebuah lahan kosong, kawasan perkantoran Indika, Jalan Sisingamangaraja, Bintaro Jaya.
Kasus itu diungkap oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy mengatakan, pihaknya menangkap pelaku dalam kurun waktu beberapa jam setelah kejadian.
Pelakunya adalah Abdul Syukur (30), warga Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Namun, ia mengontrak di daerah Kranji, Bekasi Barat.
Ressa menjelaskan, kronologi kejadian bermula pada Senin malam, 14 Juli 2025, sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat itu Abdul Syukur baru selesai mengamen di Bekasi, naik kereta api dari Stasiun Kranji menuju Stasiun Jurang Mangu.
Sekitar pukul 23.00 WIB, setelah tiba di stasiun tujuan, ia berjalan menuju halte Bintaro Xchange, hanya 20 meter dari stasiun. Di sanalah ia bertemu dengan korban, Cahya Agung.
“Pelaku meminta tolong kepada korban untuk memesankan ojek online. Setelah berbincang, ternyata tujuan mereka searah. Korban kemudian menawarkan untuk mengantar pelaku pulang, dan tawaran itu diterima,” ungkap Ressa Fiardi Marasabessy.
Pada pukul 00.00 WIB, Selasa, 15 Juli 2025, Cahya Agung mengantar Abdul Syukur hingga tiba di rumahnya di Jalan Masjid Nurul Fajri, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Di sana, Abdul mengajak korban untuk sekadar minum kopi dan mengobrol.
Namun, niat busuk pelaku mulai terlihat. Abdul mengajak Cahya ke sebuah lapangan kosong tak jauh dari rumahnya.
Pelaku telah menyiapkan sebilah pisau yang disimpan di tasnya. Sekitar pukul 01.30 WIB, di lapangan kosong tersebut, tragedi terjadi.
Saat Cahya hendak berpamitan untuk pulang, Abdul tiba-tiba bergerak ke belakang korban. Dengan cepat, ia mengambil pisau dari tasnya dan menggorok leher Cahya dalam posisi setengah jongkok.
Korban sempat berdiri, memegang lehernya yang berdarah, namun tak lama roboh dan meninggal dunia di tempat.
Load more