Datangi Polda Metro Jaya, Wamenaker Cari Jenderal Pembeking Eks Rektor UP Terduga Pelaku Pelecehan Seksual
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( WamenPPPA), Veronica Tan mendatangi Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Rabu (7/5/2025).
Kedatangan kedua Wamen ini adalah untuk mempertanyakan kelanjutan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh eks Rektor Universitas Pancasila (UP), Edie Toet Hendratno (ETH).
Pasalnya, kasus tersebut telah 16 bulan mandek alias tidak ada perkembangan yang signifikan meski terdapat dua laporan dari para korban yang diajukan korban ke pihak kepolisian.
Pertama, pelapor berinisial RZ selaku pegawai tetap di UP dengan nomor LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 12 Januari 2024.
Lalu mantan pegawai honorer kampus, yakni korban berinisial DF yang laporannya sebelumnya dilaporkan ke Bareskrim Polri, tetapi dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
Laporannya teregister dengan nomor LP/B/36/I/2024/SPKT/Bareskrim Polri tertanggal 29 Januari 2024.
Padahal, Kepolisian telah menaikkan status perkara ke tahap penyidikan sejak Juni 2024.
Namun, hingga Mei 2025, belum ada tersangka yang diumumkan maupun penjelasan rinci dari pihak berwenang terkait perkembangan penanganan kasus tersebut.
"Korban ini sudah terguncang jiwanya ya, dua orang kami bawa, dua orang mereka hari ini berharap ada sebuah kepastian hukum dan perlindungan hukum terhadap para korban karena menurutnya ada dugaan bahwa korban ini banyak tapi mereka tidak berani menyampaikan atau speak up ke publik," ucap pria yang akrab disapa Noel, di Mapolda Metro Jaya, Rabu.
"Karena ada tekan-tekanan karena bahasanya dia ini punya beking jenderal. Nah kami mau tahu jenderalnya semana gitu loh, saya dalam hal ini sebagai wakil menteri nantang bekingnya. Saya tidak mau pekerja wanita ini dalam tekanan yang begitu dahsyat karena bahasa-bahasa yang kurang bagus. Bahkan dari hasil cerita mantan rektor ini, predator ini, predator yang diduga ini ngajak damai ke korban, karena alasan-alasan bla-bla," sambungnya.
Noel menegaskan kehadiran negara dalam upaya penegakan hukum pada kasus tersebut yang telah mengalami stagnan selama 16 bulan sejak pelaporan korban pada Januari 2024.
Load more