Gempa Myanmar Magnitudo 7,7: Indonesia Kembali Berangkatkan Tim Satgas Kemanusiaan Bencana Alam ke Myanmar
- Julio Trisaputra-tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Indonesia kembali memberangkatkan tim satuan tugas (satgas) kemanusiaan bencana alam ke lokasi gempa Myanmar. Pemberangkatan hari ini adalah gelombang kedua.
Upacara pemberangkatan ini dilakukan di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Selasa (1/4/2025).
Upacara dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
Berdasarkan pantauan tvOnenews.com di lokasi, puluhan anggota tim Indonesia SAR (INASAR) berpakaian lengkap dengan berkelir oranye telah siap diberangkatkan.
"Kita semua dalam formasi lengkap ini untuk melepas tim kedua, rekan-rekan media sekalian. Terjadinya gempa bumi di Myanmar dan Thailand itu tentu saja Indonesia sebagai negara yang besar di kawasan ASEAN," ucap Letjen Suharyanto kepada awak media di Lanud Halim, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025).
"Bahkan beberapa tahun yang lalu juga menjadi Ketua ASEAN. Ini tentu saja tidak tinggal diam. Sejak kejadian tanggal 28 hari Jumat siang 12.50 hari Minggu, meskipun suasananya masih Lebaran itu tidak ada alasan," imbuhnya.
Suharyanto mengklaim bahwa tim Satgas Kemanusiaan yang dikirim Indonesia sejauh ini paling lengkap dibandingkan negara lain.
"Dan sebagai informasi, yang lengkap ada tim kesehatannya, ada tim pencarian pertolongannya, ada logistiknya, ya sejauh ini baru Indonesia. Kita patut bangga bahwa pemerintah Indonesia sangat peduli pada masyarakat negara lain yang sedang tertimpa bencana," tutur Suharyanto.
Suharyanto menyebut jumlah personel yang diberangkatkan ada 73 orang.Â
Puluhan orang ini merupakan personel gabungan dari sejumlah lembaga pemerintah seperti BNPB, Basarnas, TNI, Polri, BAZNAS dan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan.
"Dibantu pengamanan dan satu pesawat Boeing 747 milik TNI Angkatan Udara. Mereka melaksanakan tugas paling sedikit 2 minggu," kata Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan bahwa bantuan kali ini yang dikirim adalah bantuan yang terbesar dibandingkan kemarin.
"Kenapa terbesar? Yang pertama, untuk mabes TNI, TNI ini mengerahkan kekuatan full baik personel maupun peralatan dan logistik. Untuk peralatan saja paling tidak mengerahkan tiga pesawat. Ada dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing," ungkapnya.
Load more