Polres Jaktim Beri Peringatan Keras Kepada Terduga Pelaku Penganiayaan ART di Pulogadung
- Aldi Herlanda/tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Polres Metro Jakarta Timur masih terus melakukan penyidikan terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan majikan terhadap asisten rumah tangga (ART) berinisial S (25) di Pulogadung.
Terbaru, Polres Metro Jaktim telah mengirimkan surat pemanggilan kedua terhadap terduga pelaku untun dimintai keterangan atas kasus tersebut.
"Sudah kami kirimkan panggilan kedua," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean saat dikonfirmasi, Sabtu (29/3/2025).
Armunanto menjelaskan, terduga pelaku belum mendatangi kantor Polres Metro Jakarta Timur semenjak surat pemanggilan pertama, sehingga pihaknya harus mengirimkan surat pemanggilan kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami sudah melakukan pemanggilan 1, namun (terduga pelaku) hadir," jelasnya.
Kendati demikian, Armunanto menegaskan, bahwa pengungkapan kasus dugaan penganiayaan ART oleh majikannya ini masih terus berjalan. Kini masih menunggu kedatangan dari terduga pelaku.
Diberitakan sebelumnya, dalam proses pengungkapan kasus ini, Polres Metro Jaktim telah memeriksa satu saksi dan mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap kasus penganiayaan tersebut.
"(Saksi yang periksa) orang yang melihat kejadian yang disitu," ucap Armunanto, Rabu (26/3/2025).
Armunanto menuturkan, bahwa telah memeriksa korban untuk segera dilakukan Visum et repertum.
"Korban sudah kita periksa, sudah kita arahkan juga, kita kasih pengantar untuk Visum," tuturnya.
Sementara itu Ketua RT 06/02 Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Lina Sugiarti mengataksn, bahwa berdasarkan keterangan tetangga, terduga pelaku dikenal kurang bersosialisi dan menutup diri kepada warga setempat bahkan justru gelagatnya terlihat aneh.
“Memang orangnya agak kurang bersosialisasi, saya ga mandang dia tempramen tapi memang agak aneh sih kalau saya bilang,” katanya saat ditemui di lokasi, Rabu (26/3/2025).
Lina menjelaskan, kekerasan terhadap ART oleh terduga pelaku ini bukan pertama kalinya. Ia menyebut kasus serupa telah terjadi bekali-kali. Namun paling parah yang menimpa korban S, hingga menyebabkan luka lebam di sekujur tubuhnya.
"Iya itu sudah banyak sekali (korban), bahkan juga pernah pembantu (sebelumnya) kabur,” jelasnya. (aha/ebs)
Load more