News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Buntut Kasus Pencabulan Eks Kapolres Ngada, Kompolnas Ungkap Potensi Tersangka Baru

Buntut kasus pencabulan eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meyakini akan ada tersangka baru
  • Reporter :
  • Editor :
Rabu, 19 Maret 2025 - 02:00 WIB
Eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Sumaatmadja Lukman
Sumber :
  • Antara

Jakarta, tvOnenews.com - Buntut kasus pencabulan eks Kapolres Ngada, AKBP Fajar. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meyakini akan ada tersangka baru dalam kasus tersebut 

Hal ini dibeberkan oleh Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, yang menilai ada indikasi kuat keterlibatan pihak lain dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) terkait kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

"Saya kira bisa dikembangkan lebih dari satu pelaku. Kalau melihat konstruksi peristiwa, anatomi kejadian, serta bukti yang ada, saya kira bisa ditambahkan tersangka lain. Jika tidak ada tersangka lain, justru patut dipertanyakan ada apa di balik ini," ungkap Anam seperti dikutip dari Metro TV, Selasa (18/3/2025).

Dia juga menilai, dalam sidang etik sebelumnya, terungkap adanya peran pihak yang menjadi penghubung antara AKBP Fajar dengan korban anak-anak. 

Bahkan, kata dia, bila merujuk pada anatomi kejadian, hal tersebut memenuhi unsur TPPO.

"Ada tersangka lain yang bisa ditarik dalam aktor-aktor kejahatan ini. Bisa satu atau dua orang yang ditambahkan sebagai tersangka," ujarnya.

Selain itu, Kompolnas juga menilai hukuman seumur hidup dapat diterapkan kepada AKBP Fajar. 

"Menurut saya, konstruksi peristiwa yang terungkap dalam sidang etik bisa menjadi tambahan dalam proses pidana. Kasus ini melibatkan lebih dari satu korban dan terjadi secara simultan. Dalam konteks perlindungan anak, ada pasal yang memungkinkan hukuman seumur hidup bagi pelaku pedofilia dengan lebih dari satu korban," kata Anam.

Terkait kemungkinan hukuman mati, Anam berpendapat bahwa secara normatif hal itu memungkinkan. 

Namun, sebagai mantan Komisioner Komnas HAM, ia menilai hukuman seumur hidup lebih tepat. 

"Saya kira cukup seumur hidup. Yang lebih penting saat ini adalah memastikan proses hukum berjalan maksimal," ungkapnya.

Mengenai motif di balik kejahatan ini, Anam menyoroti adanya keterkaitan dengan penyalahgunaan narkoba. 

"Dari pendalaman yang dilakukan, ada aspek pedofilia dan juga penggunaan narkoba yang mempengaruhi latar belakang kasus ini. Itu yang menyebabkan korbannya bervariasi, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa," katanya.

Bahkan, Kompolnas memastikan akan terus mengawal proses hukum terhadap AKBP Fajar hingga ke tahap persidangan.

"Kami akan memastikan kepolisian bekerja secara maksimal. Kami juga yakin bahwa kejaksaan dan hakim akan berkomitmen dalam menegakkan hukum terhadap kasus ini," ucap Anam.

Selain itu, Kompolnas juga berencana merekomendasikan kebijakan baru bagi kepolisian dalam upaya pencegahan kasus serupa di masa depan. 

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Salah satunya adalah mewajibkan calon kapolres untuk bebas dari narkoba setidaknya dalam satu tahun terakhir.

"Tidak cukup hanya tes urine yang hanya mendeteksi dalam tiga hari terakhir. Kami akan mendorong tes yang bisa memastikan seorang perwira polisi bersih dari narkoba dalam jangka waktu lebih lama sebelum menduduki jabatan penting," pungkasnya. (aag)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Top 3 Sport: Kierana Alexandra Pembawa Bendera Indonesia di SEA Games 2025, Jake Paul Terima Bayaran Fantastis

Top 3 Sport: Kierana Alexandra Pembawa Bendera Indonesia di SEA Games 2025, Jake Paul Terima Bayaran Fantastis

Top 3 Sport menyuguhkan sosok Kierana Alexandra Atlet skating pembawa Bendera Indonesia di Closing Ceremony SEA Games 2025 hingga bayaran fantasis Jake Paul.
Terungkap, Rahasia di Balik Hujan Medali Atlet Indonesia di SEA Games 2025 Thailand

Terungkap, Rahasia di Balik Hujan Medali Atlet Indonesia di SEA Games 2025 Thailand

Terungkap, rahasia di balik kesuksesan luar biasa Kontingen Indonesia di SEA Games 2025 Thailand tak lepas dari peran...
Bukannya Jaga Keamanan, Sejumlah Oknum Polisi Malah Kepergok di Tempat Hiburan Malam

Bukannya Jaga Keamanan, Sejumlah Oknum Polisi Malah Kepergok di Tempat Hiburan Malam

Sejumlah polisi tepergok berada di sebuah tempat hiburan malam (THM) tanpa mengantongi surat perintah resmi atasan.
Kiai Said Aqil Siroj Ngaku Malu Lihat Konflik PBNU: Kita Jadi Tertawaan Semua Orang

Kiai Said Aqil Siroj Ngaku Malu Lihat Konflik PBNU: Kita Jadi Tertawaan Semua Orang

Mantan Ketua Umum PBNU, K.H. Said Aqil Siroj, mengungkapkan rasa prihatin dan malu atas perselisihan internal yang tengah mengguncang tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 
Hasil Timnas Indonesia Abroad: Skandal Derbi di Thailand Hingga Jay Idzes Jadi Andalan Sassuolo

Hasil Timnas Indonesia Abroad: Skandal Derbi di Thailand Hingga Jay Idzes Jadi Andalan Sassuolo

Dari mulai skandal derbi di Thailand hingga Jay Idzes jadi andalan Sassuolo, berikut sejumlah hasil pertandingan Timnas Indonesia abroad. 
Perjuangan Bertaruh Nyawa: Wagub Aceh dan GM PLN Jatuh ke Sungai Akibat Rakit Darurat Terguling

Perjuangan Bertaruh Nyawa: Wagub Aceh dan GM PLN Jatuh ke Sungai Akibat Rakit Darurat Terguling

Insiden tak terduga menimpa rombongan Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, saat tengah menjalankan tugas kedinasan di Kabupaten Aceh Tengah. 

Trending

Perjuangan Bertaruh Nyawa: Wagub Aceh dan GM PLN Jatuh ke Sungai Akibat Rakit Darurat Terguling

Perjuangan Bertaruh Nyawa: Wagub Aceh dan GM PLN Jatuh ke Sungai Akibat Rakit Darurat Terguling

Insiden tak terduga menimpa rombongan Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, saat tengah menjalankan tugas kedinasan di Kabupaten Aceh Tengah. 
Budi Prasetyo Beberkan Kondisi Terkini Petugas KPK yang Ditabrak Kasi Datun Kejari HSU saat OTT

Budi Prasetyo Beberkan Kondisi Terkini Petugas KPK yang Ditabrak Kasi Datun Kejari HSU saat OTT

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo bocorkan kondisi terkini petugas KPK yang ditabrak Kasi Datun Kejari Hulu Sungai Utara, Taruna Fariadi, Ketika melarikan diri
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 22–28 Desember 2025: Shio Hoki Kelinci Beruntun

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 22–28 Desember 2025: Shio Hoki Kelinci Beruntun

Selamat berbahagia, 4 shio diprediksi tiba-tiba cuan pada minggu depan 22–28 Desember 2025, lengkap dengan nasihat keuangan dan angka hoki 12 shio. Cek hokimu!
Jawaban Atalia saat Ditanya soal Kasus Perceraian dengan Ridwan Kamil: Akang...

Jawaban Atalia saat Ditanya soal Kasus Perceraian dengan Ridwan Kamil: Akang...

Belakangan ini kasus perceraian mantan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dengan Anggota DPR RI Atalia Praratya begitu menyedot perhatian publik. Bahkan, publik
Misteri Sosok 'J' yang Bakal Jadi Ketua Dewan Pembina PSI Dibocorkan, Ketua DPW PSI NTT sebut Nama

Misteri Sosok 'J' yang Bakal Jadi Ketua Dewan Pembina PSI Dibocorkan, Ketua DPW PSI NTT sebut Nama

Belakangan ini, pihak PSI masih menyembunyikan siapa sebenaranya sosok J yang bakal jadi Ketua Pembina PSI. Namun, pada Sabtu (20/12), Ketua DPW PSI NTT
KPK Bocorkan Cara Kajari Hulu Sungai Utara Peras Kadis hingga Direktur RS, Berawal Aduan LSM hingga...

KPK Bocorkan Cara Kajari Hulu Sungai Utara Peras Kadis hingga Direktur RS, Berawal Aduan LSM hingga...

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bocorkan cara Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, Albertinus Parlinggoman
Ramai-ramai WN China Serang Prajurit TNI di Ketapang, Pangdam Buka Suara, Hari Purwanto Bawa-bawa Era Jokowi

Ramai-ramai WN China Serang Prajurit TNI di Ketapang, Pangdam Buka Suara, Hari Purwanto Bawa-bawa Era Jokowi

Sebagian publik menyoroti terkait kasus ramai-ramai WN China diduga menyerang lima anggota TNI atau Batalyon Zeni Tempur 6/Satya Digdaya di Ketapang.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT