“Pak Menteri menekankan ke saya, ‘Pak Teguh namanya sudah muncul. Tolong siapkan, jangan sampai kalau jadi, nanti malu-maluin. Pelajari hal-hal yang terkait dengan DKI.’ Kalau toh enggak jadi Pj Gubernur DKI, itu sudah jadi ilmu dan sungguh saya juga sudah membedah berbagai hal tentang DKI. Sehingga saya jalani saja,” ungkap Teguh.
Selama menjabat sebagai Pj Gubernur, Teguh mengaku tetap memegang prinsip profesionalitas sebagai birokrat murni. Ia menegaskan tidak mengelola pemerintahan DKI dengan kepentingan politik.
“Ya saya profesional saja, saya tidak dibebani dengan berbagai warna-warni. Saya adalah PNS yang punya atasan. Saya punya pimpinan, saya loyal, dedikasi ke atasan saya. Sebagai Pj, sewaktu-waktu bisa dicopot,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Teguh Setyabudi menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta sejak 18 Oktober 2024 hingga 19 Februari 2025. Sebelum menjadi Dirjen Dukcapil, ia pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Tenggara pada 2018 dan Pjs Gubernur Kalimantan Utara pada 2020. (agr/ree)
Load more