Menurutnya, Bawaslu dan media memiliki kesamaan: sama-sama independen, tidak berpihak, dan mengedepankan transparansi.
"Bawaslu harus terbuka, kalau ada pelanggaran tidak boleh disembunyikan. Media juga sama. Media punya kode etik, Bawaslu juga punya kode etik. Artinya peran media menjadi sama dengan Bawaslu sebagai pengawas pemilu. Karena itu kerja sama kami dengan media sangat kuat," tegasnya.
Melalui sinergi antara media dan Bawaslu, pengawasan pemilu dapat berjalan lebih efektif. Kehadiran media dan wartawan bukan hanya memperkuat transparansi, tapi juga menjadi alat untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. (rpi)
Load more