“Pengawasan penggunaan internet di sekolah juga harus ditingkatkan untuk memastikan siswa tidak mengakses konten yang berbahaya,” imbau Elva.
Menurut dia, orang tua juga memiliki peran utama dalam mengawasi dan memantau aktivitas anak saat menggunakan gawai di era gempuran digitalisasi.
“Orang tua harus menyediakan waktu untuk berdialog dengan anak tentang bahaya judi online dan memberikan alternatif kegiatan yang positif dan menyenangkan,” tutur Elva.
Ia juga menyarankan ada sanksi tegas untuk menimbulkan efek jera bagi pelajar yang ketahuan bermain judi online. Namun sanksi juga harus diimbangi dengan pendekatan edukatif dan rehabilitatif.
Artinya, sekolah harus memberikan konseling dan bimbingan kepada siswa yang kedapatan bermain judi online sehingga dapat memahami akar permasalahan dan memberikan solusi yang menyeluruh (holistik) bukan hanya sekadar hukuman.
“Bahkan perlu dipertimbangkan pencabutan KJP (Kartu Jakarta Pintar-Red) bagi yang ketahuan bermain judi online. Kerja sama antara sekolah, orang tua, dan instansi terkait sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk keluar dari perilaku negatif ini,” tandas Elva. (agr/rpi)
Load more