News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Masyarakat Sipil Yogyakarta Kirim Surat ke PBNU Agar Cabut Tawaran Pemerintah soal Izin Pengelolaan Tambang, Begini Alasannya

Masyarakat sipil Yogyakarta yang tergabung dalam Forum Cik Ditiro berkirim surat ke PBNU yang telah menerima tawaran dari pemerintah dalam pengelolaan tambang.
Kamis, 20 Juni 2024 - 02:07 WIB
Inisiator Forum Cik Ditiro, Masduki (tengah) menunjukkan surat yang akan dikirimkan kepada Ketum PBNU di Kantor POS Besar Yogyakarta, Rabu (19/6/2024) sore.
Sumber :
  • Tim tvOne/Sri Cahyani Putri

Yogyakarta, tvOnenews.com - Masyarakat sipil di Yogyakarta yang tergabung dalam Forum Cik Ditiro berkirim surat kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang telah menerima tawaran dari pemerintah dalam pengelolaan tambang.

Surat yang ditujukan kepada Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya tersebut dikirimkan melalui Kantor POS Besar Yogyakarta, Rabu (19/6/2024) sore.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Inisiator Forum Cik Ditiro, Masduki mengatakan bahwa aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk keprihatinannya terhadap organisasi massa (ormas) keagamaan yang menerima tawaran tersebut. Karena menurutnya, siapapun yang mengelola tambang pasti bermasalah. Sebab, lebih besar mudaratnya ketimbang manfaatnya.

"Sehingga kami berkirim surat karena prihatin kepada ormas-ormas terutama NU yang sudah menerima tawaran pemerintah untuk mengelola tambang," katanya ditemui di Kantor POS Besar Yogyakarta.

Disampaikan Masduki, beleid pemberian izin ormas keagamaan dapat mengelola tambang yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 bertentangan dengan Undang-undang (UU) Minerba.

Lebih lanjut, tawaran ini akan membuat ormas keagamaan kehilangan peran untuk mengkritisi kebijakan pemerintah terutama di sektor pertambangan yang sarat akan masalah lingkungan. 

 

Karena itu, surat ini dikirimkan untuk mengingatkan, menegur dan meminta agar kesalahan ini dikoreksi oleh PBNU serta segera menarik surat persetujuan permohonan izin tambang tersebut. 

 

"Kalau gak, ormas akan mengalami krisis reputasi dan yang lebih penting umat Indonesia akan mengalami ekstra kerugian lebih lanjut. Bayangkan kalau ormas sudah tidak kritis lagi," ucapnya

 

Berdasarkan kajian yang dilakukan, kata Masduki, ormas keagamaan tidak punya kompetensi dalam mengelola tambang malah akhirnya mereka jadi broker atau pihak ketiga. Seharusnya, ormas harus menjadi pilar masyarakat sipil bukan korporasi yang punya usaha ekstraktif tambang.

 

Ditanya soal alasan PBNU menerima tawaran untuk biaya operasional dan infrastruktur, Masduki menilai tidak masuk akal. Ormas seperti NU disebutnya memiliki sumber daya yang besar sekali yang mana sikap voluntarismenya tinggi.

 

"Jadi alasannya nggak masuk akal. Malah manipulatif argumen itu menurut saya," ungkap Masduki.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

 

Selain PBNU, pihaknya hari ini juga mengirimkan surat serupa kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jalan KH Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT