Sebelum kejadian nahas tersebut, Tarsum sebenarnya sudah dibawa ke puskesmas oleh keluarganya karena diduga mengidap gangguan psikis.
Sang juragan sapi dan kambing tersebut diduga depresi akibat bangkrut sehingga kondisi mentalnya terganggu.
"Perilaku-perilaku pelaku sebenarnya sudah mencurigakan, sehingga ada petugas dari Puskesmas Rancah melakukan supervisi ke rumah pelaku," ujar AKBP Akmal.
"Sempat diberikan semacam obat penenang, kemudian beberapa terakhir ini dari pihak keluarga korban sudah tidak ada komunikasi dengan puskesmas sampai terjadi kejadian," tambahnya.
Beberapa waktu sebelum kejadian, Tarsum sempat diperiksa dan diwawancara oleh pihak puskesmas terkait kondisinya.
Namun, saat itu Tarsum mengaku kondisinya baik-baik saja dan tidak ada masalah. Kendati demikian, keluarga termasuk korban memang sudah merasa ada perubahan dari sikap mental Tarsum.
Saat ini, polisi dan tim inafis telah mengevakuasi korban dan terus mendalami pemeriksaan terhadap tersangka. (rpi)
Load more