Jakarta, tvOnenews.com - Kontroversi mengenai Pondok Pesantren Al-Zaytun masih terus bergulir, yang terbaru adalah adanya indikasi perputaran uang senilai triliunan rupiah dan ratusan rekening yang dimiliki oleh dedengkot Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Dalam wawancaranya, anggota NII aktif tersebut menceritakan bagaimana proses pengumpulan dana hingga akhirnya berkaitan dengan Ponpes Al-Zaytun.
"Ibu (sebut saja Mawar), apa benar anda anggota aktif dari Negara Islam Indonesia (NII)?," tanya Dwi Anggia.
"Benar, saya anggota aktif dari NII. Namun, saya orang yang biasa aja (tidak taat sekali), suami saya juga merupakan pengurus dari NII salah satu wilayah di Indonesia," jawab ibu Mawar.
Dalam NII, ibu Mawar mengaku bahwa ia dan suami adalah 'gerakan bawah tanah NII', yang tidak akan menyebut dirinya sebagai NII.
"Ya....itu kan kita bilangnya gerakan bawah tanah ya, yang tidak akan mengaku dirinya sebagai NII," kata Ibu Mawar.
"....seperti orang biasa aja, kerja normal, berhubungan dengan keluarga ya biasa, yang kerja kantoran ya kerja, yang bisnis ya bisnis," lanjut Mawar.
Mawan mengakui kepada presenter tvOne Dwi Anggia bahwa, selama menjadi anggota NII ada hal-hal yang menbuat dirinya tidak merasa nyaman.
"Ada hal yang membuat saya tidak nyaman, misalnya per orang anggota ditargetkan harus memberikan sejumlah uang, seperti iuran-iuran, yang dipaksakan" ungkap Ibu Mawar kepada Dwi Anggia.
Mengenai keterkaitannya (NII) kepada Pondok Pesantren Al-Zaytun, Ibu Mawar mengaku ada sejumlah iuran yang terasa dipaksakan. Salah satu iurang tersebut adalah untuk Pembangunan Masjid Rahmatan Lil'Alamin di Kompleks Pondok Pesantren Al-Zaytun tersebut. Penggumpulan dana tersebut dikelolah oleh Program JAMMAS (Jahe Membangun Masjid).
"Semua yayasan yang bernaung dibawah NII, setiap anggota diundang kesana untuk menikrarkan program JAMMAS, untuk kesanggupan memberikan dana sebagai donatur," uangkap Mawar.
"Jadi kami (anggota NII aktif) dipanggil per wilayah-wilayah, kita diundang yang disebut warganya NII," lanjut Mawar.
"Setiap bulannya, mereka punya target untuk kenaikan nominalnya, sejumlah berapa persen," kata Mawar.
Dwi Anggia menanyakan mengenai sumbangan 'wajib' ini, apakah dikirimkan juga kepada Ponpes Al-Zaytun.
"Apa benar sumbangan dari yayasan ini dikirimkan juga untuk Al-Zaytun?," tanya Dwi Anggia.
"Benar," jawab Mawar.
"Di Wilayah yang suami saya urus, ada sekitar berberapa Miliar dana yang dikumpulkan untuk dikelola dengan semua yang ada di bawahnya itu (NII)," lanjut Mawar.
"Untuk pastinya diatas Rp3 Miliar," pungkas Mawar. (ade)
Load more