Pada saat yang sama, para pejabat Inggris dan Prancis menyoroti perlunya upaya diplomasi dan penurunan ketegangan.
Kedua negara mengatakan kepada CBS News bahwa Inggris dan Prancis siap mendukung Israel jika terjadi serangan.
Ismail Haniyeh terbunuh pada tanggal 31 Juli 2024 lalu, di kediamannya di Teheran, Iran.
Kedatangan Haniyeh ke Iran tersebut sebenarnya adalah untuk menghadiri acara pelantikan presiden baru.
Gerakan perjuangan Palestina tersebut menganggap Israel dan AS bertanggung jawab atas kematian Haniyeh, dan menegaskan bahwa serangan itu akan dibalas. (ant/iwh)
Load more