Hasto Ngaku Sempat Dapat Ancaman akan Dipenjarakan Jika Tak Mundur dari Sekjen PDIP
- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Jakarta, tvOnenews.com - Hasto Kristiyanto mengaku dirinya pernah mengalami tekanan politik dan ancaman fisik, termasuk ancaman kriminalisasi hukum, agar mundur dari jabatannya sebagai Sekjen PDIP.
Pengakuan ini disampaikan Hasto saat diperiksa oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, pada Kamis (26/6/2025).
Dalam sidang, Hasto menceritakan bahwa tekanan yang dialaminya tidak hanya bersifat politik, tetapi juga fisik.
Ia mengungkapkan pernah mengalami insiden saat kampanye safari politik, dimana mobil yang ditumpanginya nyaris kecelakaan karena ada kendaraan yang tiba-tiba mengerem mendadak di depannya.
"Ada mobil yang mendadak berhenti di depan kami, mengerem mendadak. Sehingga kemudian sampai terjadi kecelakaan,” ungkap Hasto.
Selain itu, ia juga menerima informasi dari rekan-rekan pers yang memperingatkannya untuk berhati-hati karena adanya potensi kriminalisasi hukum terhadap dirinya.
Selain diminta mundur dari jabatan Sekjen PDIP, Hasto juga diancam agar tidak memecat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dari partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.
"Betul (diancam dipidanakan) itu bahkan ada lewat beberapa orang informasi itu. Izin Yang Mulia terakhir saudara Ronny juga mendengar," ujar Hasto.
Khawatir dengan ancaman tersebut, Hasto lantas menghubungi orang-orang yang mengancam tersebut bersama kuasa hukumnya, Ronny Talapessy.
"Untuk membuktikan itu, saya menghubungi yang bersangkutan untuk menanyakan ancaman itu. Saudara Ronny ikut mendengarkan bahwa saya harus mundur sebagai sekjen," tuturnya.
Hasto mengatakan ancaman tersebut sangat spesifik menggunakan pidana untuk memenjarakannya apabila tidak menuruti permintaan sang pengancam.
Meski demikian, Hasto tidak menyebut siapa sosok orang atau identitas yang memberikan ancaman tersebut hingga akhirnya dia harus mendekam di penjara hingga saat ini.
"Betul (diancam dipidanakan) itu bahkan ada lewat beberapa orang informasi itu. Izin Yang Mulia terakhir saudara Ronny juga mendengar, akan ditersangkakan dan masuk penjara," kata Hasto.
Lebih jauh, Hasto menjelaskan bahwa tekanan tersebut semakin meningkat setelah PDI Perjuangan mengumumkan calon presiden pada Juni 2023 di Bogor, yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Load more