Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia kini berada di persimpangan penting dalam menghadapi tekanan ekonomi global yang kompleks.
Ketegangan geopolitik, perang dagang antara negara-negara besar, dan disrupsi rantai pasok internasional telah menekan pertumbuhan ekonomi nasional, memicu inflasi, menurunnya daya beli masyarakat, serta meningkatnya angka pengangguran, terutama di sektor industri manufaktur.
Guru Besar dan Direktur Kampus Binus University Bekasi, Gatot Soepriyanto menilai bahwa perang dagang antara Amerika Serikat dan China dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi destinasi relokasi industri global.
“Uncertainty ini justru menciptakan peluang positif. Ketika dua raksasa bertarung dan enggan berdamai, pasar akan mencari tempat yang lebih stabil. Indonesia punya sumber daya manusia, pasar yang kuat, dan letak geografis yang strategis,” ungkap Gatot kepada wartawan di Kampus Binus Bekasi, Selasa (15/4).
Namun, Gatot menegaskan bahwa peluang tersebut tidak akan berarti tanpa kesiapan yang matang, terutama dari sisi tenaga kerja.
Ia menyoroti pentingnya penguasaan bahasa asing, pemahaman budaya kerja global, serta keahlian teknis yang sesuai dengan kebutuhan industri masa kini.
Load more