Seorang Warga China Terluka di Perbatasan Kamboja-Thailand
- istimewa - antaranews
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah China kembali mengimbau warganya untuk tidak mendatangi wilayah perbatasan Kamboja dan Thailand yang kembali memanas, menyusul laporan seorang warga negara China terluka dalam bentrokan di kawasan tersebut.
“Pada 22 Desember, seorang warga negara China mengalami luka ringan akibat konflik di perbatasan Kamboja dan Thailand. Kedutaan Besar China di Kamboja telah menghubungi yang bersangkutan dan akan memberikan perlindungan serta bantuan konsuler sesuai kewenangannya,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, mengutip Antara pada Rabu (23/12).
Lin juga menyerukan kepada pihak-pihak yang bertikai untuk menjamin keselamatan, keamanan, serta hak dan kepentingan warga negara dan perusahaan China yang berada di kawasan tersebut.
“Mengingat situasi keamanan yang masih berlangsung di sepanjang perbatasan Kamboja–Thailand, kami kembali mengimbau warga negara China untuk sementara waktu tidak bepergian ke wilayah tersebut,” tegas Lin.
Ketegangan perbatasan antara Thailand dan Kamboja yang telah berlangsung selama puluhan tahun berubah menjadi konflik bersenjata pada 24 Juli 2025, ketika kedua negara saling melancarkan tembakan artileri dan serangan udara.
Pada 4 Agustus, kedua pihak mengumumkan gencatan senjata yang kemudian diperkuat melalui perjanjian pelaksanaan beberapa hari setelahnya. Namun, bentrokan kembali pecah sejak 8 Desember 2025.
Pertempuran terus berlanjut di sepanjang perbatasan. Tentara Thailand pada Selasa (23/12) menyatakan bentrokan masih terjadi di empat provinsi wilayah Isan, Thailand timur laut, dengan pasukan Thailand melakukan apa yang mereka sebut sebagai tembakan dukungan terfokus terhadap posisi Kamboja.
Jumlah korban yang dilaporkan kedua pihak berbeda. Otoritas Thailand menyebut 21 prajurit dan satu warga sipil Thailand tewas, serta 33 warga sipil lainnya meninggal akibat dampak tidak langsung dari konflik.
Thailand juga dilaporkan menggempur wilayah Phnom Kmoch dan Puncak Sbeak pada Kamis (18/12) menggunakan jet tempur F-16.
Militer Thailand mengatakan telah menghancurkan lebih dari enam bangunan yang diduga digunakan jaringan penipuan lintas negara, termasuk kasino dan hotel, sejak konflik kembali memanas pada 7 Desember.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Kamboja melaporkan 21 warga sipil tewas dan 83 lainnya terluka akibat pertempuran tersebut.
Load more