Refly juga menambahkan saat itu wilayah tersebut masih berupa pemakaman.
“Jadi memang ketika kami meninggalkan UGM, masjid kampus itu belum ada. Masih berbentuk kuburan, mohon maaf kuburan China,” ungkapnya.
“Dan masjid kampus itu memang letaknya dekat dengan fakultas hukum,” tambahnya.
Sementara itu, Sadar akan kesalahannya, Gubernur Jawa Tengah itu pun memberikan klarifikasi bahwa kenangan mencari takjilnya dilakukan di tempat lain.
"Siap, maaf ndan kepsennya keliru. Maturnuwun koreksinya. Jaman dulu kita tarawihnya masih di Hall Gelanggang," kata Ganjar Pranowo via cuitan Twitter @ganjarpranowo. (ebs)
Load more