news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Korban bencana banjir Sumatera di Aceh Tamiang.
Sumber :
  • Tim tvOne/Ilham Zulfikar

Teks Khutbah Jumat Singkat 5 Desember 2025: Bencana Banjir Sumatera, Teguran Keras agar Jangan Merusak Alam

Berikut bahan teks khutbah Jumat singkat untuk sesi shalat Jumat, 5 Desember 2025, bertajuk "Bencana Banjir Sumatera, teguran keras agar jangan merusak alam".
Kamis, 4 Desember 2025 - 21:12 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Dalam teks khutbah Jumat singkat, tema mengenai bencana banjir di Sumatera menjadi pengingat betapa kerasnya cara alam menegur manusia.

Sejak akhir November 2025, air bah turun dari perbukitan berubah menjadi aliran banjir terbesar di Sumatera. Bencana ini meluluh lantakkan rumah-rumah di tiga Provinsi Sumatera.

Tidak hanya material, bencana banjir di Sumatera mengakibatkan ratusan korban jiwa melayang. Bahkan jutaan orang terdampak dari teguran alam yang melanda di Sumatera.

Merujuk dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis, 4 Desember 2025, hasil rekapitulasi terdampak bencana banjir di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebanyak 836 orang meninggal dunia, 509 jiwa hilang, dan 2,7 ribu jiwa terluka.

Sementara 10,5 ribu rumah mengalami kerusakan dan hancur lebur dari 51 kabupaten terdampak banjir dan tanah longsor melanda tiga Provinsi Sumatera.

Maka dari itu, Tim tvOnenews.com akan merekomendasikan tema teks khutbah Jumat singkat untuk khatib mengisi agenda ceramah dalam pelaksanaan shalat Jumat, 5 Desember 2025, dengan tajuk "Bencana Banjir Sumatera, Teguran Keras agar Jangan Merusak Alam".

Teks Khutbah Jumat Singkat: Bencana Banjir Sumatera, Teguran Keras agar Jangan Merusak Alam

Ilustrasi jemaah shalat Jumat menyimak teks khutbah Jumat singkat
Sumber :
  • iStockPhoto

 

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَكْرَمَنَا بِالْإِسْلَامِ، وَأَعَزَّنَا بِهِ قُوَّةً وَإِيْمَانًا، وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِنَا فَجَعَلَنَا أَحِبَّةً وَإِخْوَانًا، وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، أَنْزَلَ كِتَابَهُ هُدًى وَرَحْمَةً وَتِبْيَانًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، هَدَى اللهُ بِهِ مِنَ الضَّلَالَةِ، وَعَلَّمَ بِهِ مِنَ الْجَهَالَةِ، وَأَعَزَّ بِهِ بَعْدَ الذِّلَّةِ، وَكَثَّرَ بِهِ بَعْدَ القِلَّةِ، صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ كَانُوا لَهُ عَلَى الْحَقِّ إِخْوَانًا وَأَعْوَانًا؛ أَمَّا بَعْدُ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

Kaum muslimin rahimahumullah,

Pertama-tama, marilah kita mengucapkan Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pemberi Karunia berupa kesehatan dan keselamatan untuk kita semua hingga sampai detik ini.

Tak lupa, marilah kita menggetarkan sholawat dan salam semoga tercurah kepada Baginda kita semua, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah berjuang memberikan arah langkah yang benar untuk bekal di akhirat nanti.

Saudaraku jemaah shalat Jumat yang dikaruniai Allah,

Pertama, saya selaku khatib meminta izin untuk menyampaikan pesan penting. Hari ini kita mendapatkan peringatan betapa pentingnya menjaga amanah dari Allah SWT, sebagaimana kita menjadi khalifah di muka bumi. Dari status ini, kita perlu menjaga alam dan lingkungan yang Allah SWT ciptakan.

Kita mengetahui sejak akhir November 2025, curah hujan terus melandar wilayah Sumatera, sehingga tiga provinsi di ujung Indonesia dilandar banjir besar.

Akibat banjir besar melanda, puluhan ribu rumah terendam hingga hancur lebur, ribuan jiwa terus berhamburan, harta benda mendadak musnah, hingga banyak keluarga terpaksa mengungsi mencari tempat aman.

Bencana banjir dan longsor sesungguhnya tidak hanya peristiwa secara kebetulan saja, tetapi alarm keras dari alam yang sedang memberikan teguran kepada manusia.

Beberapa faktor memicu bencana besar seperti banjir dan tanah longsor yang terjadi, meliputi kerusakan ekologis, rusaknya sungai, penggundulan hutan, serta pencemaran lingkungan.

Dari kerusakan inilah, musibah yang datang sebenarnya memberikan pelajaran dan teguran keras, manusia tidak boleh bermain api dengan alam.

Ibadallah,

Dalam dalil Al-Quran, peristiwa bencana alam telah menjadi peringatan yang sudah tercantum dalam Surat Ar-Rum Ayat 41, Allah SWT berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Artinya: "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum, 30:41).

Tafsir ayat ini sudah sangat jelas dan memberikan petunjuk, bahwa banyak bencana dan kerusakan di bumi, seperti banjir, kekeringan, tanah longsor dan sebagainya akibat ulah tangan manusia.

Karena ulah tangan manusia, berbagai fenomena seperti eksploitasi hutan, pencemaran, pembangunan, dan keserakahan terhadap alam semakin tak terkendali. Kerusakan ini tidak sekadar berbentuk fisik, tetapi mencermikan betapa merosotnya moral, sosial hingga spiritual yang ditunjukkan oleh manusia.

Berkaca dari Sumatera, bencana banjir tidak sekadar menghancurkan, melainkan menunjukkan adanya peringatan keras untuk membangkitkan kesadaran betapa ngerinya musibah.

Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah SAW dari Abu Hurairah RA diriwayatkan Imam Bukhari Nomor 5645 menyebutkan, "Barang siapa yang dikehendaki Allah kebaikan baginya, maka akan diuji dengan cobaan."

Khutbah Jumat Kedua

Ma'asyiral muslimin rahimahumullah

Dengan demikian, musibah banjir di Sumatera memberikan makna untuk kita semua, bahwa ada teguran keras dari alam dan panggilan untuk kita kembali pada jalan Allah SWT.

Kita sebagai khalifah di muka bumi sejatinya harus menjaga bumi, tidak melakukan eksploitasi lingkungan, mengerjakan amalan kebaikan hingga mengedepankan perbuatan adil terhadap lingkungan dan sesama.

Kita memiliki tugas penting, yakni menjaga dan melestarikan lingkungan, bukan malah menjadi perusak. Kita harus menyadari betapa bahayanya pembakaran lahan, penebangan liar, pencemaran sungai, dan hal-hal yang merugikan alam.

Sebagai khalifah, Kita mendapat panggilan berbuat baik, setidaknya dengan hal-hal kecil tetapi bermanfaat, seperti menanam pohon, ikut melestarikan kebersihan sungai, mendukung kegiatan pelestarian alam, dan membantu hingga menunjukkan aksi solidaritas kepada korban banjir.

Jemaah shalat Jumat yang dibahagiakan Allah,

Demikianlah khatib menyampaikan sesi khutbah Jumat pada hari ini. Marilah kita menjadikan musibah banjir dan tanah longsor di Sumatera sebagai waktu terbaik untuk bertaubat dan bermuhasabah. 

Kita masih mendapatkan kesempatan memperbaiki diri, memohon ampun kepada Allah, dan berkomitmen menjaga lingkungan. Dari upaya ini, InsyaAllah, semoga Allah SWT mengampuni segala kesalahan kita, menyelamatkan Indonesia dari bencana ke depannya, serta membuat kita menjadi insan yang bertakwa dan bertanggung jawab pada alam.

لِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

(hap)

Sumber Referensi: Quran Kemenag RI, Quran NU Online, TafsirWeb, BNPB, laman Amaliah.

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral