- Antara
Teks Khutbah Jumat 5 Desember 2025: Renungan Bencana Alam di Sumatera dan Cara Menyikapinya dengan Iman
Musibah bukanlah bentuk kebencian Allah kepada hamba-Nya, tetapi ujian agar kita semakin dekat kepada-Nya. Allah ingin melihat sejauh mana kesabaran kita, keikhlasan kita, serta rasa empati kita terhadap sesama yang tertimpa musibah.
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang muslim tertimpa musibah, kepayahan, sakit, kesedihan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu, ketika musibah datang, janganlah kita larut dalam ketakutan ataupun prasangka buruk kepada Allah.
Justru kita harus semakin memperbaiki diri, memperbanyak istighfar, sedekah, dan menolong saudara-saudara kita yang tertimpa bencana.
- ANTARA
Khutbah Kedua
Jamaah Jumat yang berbahagia,
Pada khutbah kedua ini, marilah kita merenungkan bagaimana cara kita menyikapi bencana yang terjadi di Sumatera.
Pertama, memperbanyak doa dan istighfar, karena musibah bisa jadi pengingat agar kita kembali kepada Allah.
Kedua, tanamkan empati dan kepedulian dengan membantu korban baik berupa harta, tenaga, maupun doa.
Ketiga, mengambil hikmah dari musibah: hidup ini sementara, kapan pun bisa berakhir. Mari perbaiki amal, jaga salat, sedekah, akhlak, serta hubungan antar sesama.
Allah mengingatkan dalam QS. Az-Zumar ayat 53:
قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya.663) Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
Musibah mungkin menyakitkan, tetapi selalu ada hikmah yang tersembunyi. Bisa jadi Allah hendak menyatukan kita dalam kepedulian, menghapus dosa-dosa kita, atau mengangkat derajat saudara-saudara yang wafat dalam keadaan beriman.