- Dok. Yamaha Indonesia
Gawat! 2 Pabrik Yamaha di Bekasi dan Pulo Gadung akan Ditutup, Ada 1.100 Karyawan Terancam PHK Besar-Besaran
Jakarta, tvOnenews.com - Industri elekronik dalam negeri tengah diterpa sejumlah isu tak mengenakkan, terkait dengan isu penutupan sejumlah pabrik yang berimbas pada PHK massal.
Setelah PT Sanken Indonesia baru-baru terbuka akan menutup pabrik Juni 2025, kini dua pabrik asal Jepang berlabel Yamaha juga akan berhenti beroperasi.
Pabrik Yamaha yang dikabarkan akan tutup dalam waktu dekat itu adalah PT Yamaha Music Product Asia yang berlokasi di kawasan industri MM2100 Bekasi dan PT Yamaha Indonesia di Pulo Gadung, Jakarta.
PT Yamaha Music Product Asia (Bekasi) diperkirakan mempekerjakan sekitar 400-an orang. Sementara, PT Yamaha Indonesia (Jakarta) ada 700 buruh yang menggantungkan nasibnya di sana.
Akibatnya, sebanyak 1.100 pekerja terancam akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) saat kedua pabrik tersebut tutup.
Kedua pabrik Yamaha itu merupakan divisi produksi piano dan mempunyai hubungan dengan induk usaha mereka Yamaha Corporation.
Isu penutupan itu disebut-sebut akibat permintaan pasar yang terus menurun, sehingga produksi pun akan dialihkan ke pabrik Yamaha di China dan Jepang.
Terkait kondisi tersebut, Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI Said Iqbal memberikan sorotan tajam.
"Kondisi PHK besar-besaran ribuan buruh di 2 perusahaan Jepang ini, dengan alasan relokasi produksi ke negara asalnya yaitu Jepang, dan ada sebagian relokasi ke China, menjadi alarm ancaman PHK besar-besaran di Indonesia khususnya sektor elektronik elektrik," ujar Said Iqbal secara tertulis kepada tvOnenews.com, Rabu (27/2/2025).
Oleh karena itu, Partai Buruh dan KSPI menuntut pemerintah untuk mengambil langkah antisipasi terhadap ancaman PHK puluhan ribu buruh di sektor elektronik elektrik dan ratusan ribu buruh yang sudah ter-PHK di sektor tekstil, garmen, dan sepatu sepanjang tahun 2024.
Jika tidak ada solusi dan langkah-langkah yang jelas dari pemerintah, maka bisa dipastikan angka pengangguran akan meningkat, PHK terjadi di mana-mana, dan industri nasional terancam bangkrut.
Said Iqbal mengimbau, agar Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Menteri Tenaga Kerja, dan Menko Perekonomian harus bekerja secara maksimal sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan daya saing industri nasional dan menghindari PHK puluhan ribu buruh bahkan ratusan ribu buruh.