- Istimewa
Pembangunan Gereja Katolik di NTT Selesai 4 Bulan, Catat Rekor MURI
tvOnenews.com - Gereja St Maria Goreti resmi ditahbiskan setelah dibangun selama empat bulan melalui dukungan Himpunan Bersatu Teguh (HBT) bersama umat setempat. Pentahbisan gereja dipimpin oleh Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, didampingi Uskup Keuskupan Atambua, Dominikus Saku.
Peresmian gereja tersebut turut dihadiri Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena, Wakil Gubernur Papua Tengah Deinas Geley, Ketua Umum HBT Andreas Sofiandi, serta sejumlah kepala daerah, unsur Forkopimda, para imam, donatur, dan ribuan umat dari berbagai wilayah.
Rangkaian kegiatan diawali dengan peresmian Taman Doa Santo Lambertus, Bukit Andreas, serta Lopo, sebelum dilanjutkan dengan pemberkatan Gereja St Maria Goreti. Prosesi simbolis dilakukan melalui penyerahan kunci gereja dari Ketua Umum HBT kepada Kardinal Ignatius Suharyo, yang kemudian diteruskan kepada Uskup Keuskupan Atambua. Acara dilanjutkan dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti.
Selain peresmian gereja, kegiatan ini juga mencatatkan capaian nasional setelah memperoleh penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Rekor tersebut diberikan atas inisiatif sosial HBT bersama para donatur yang dinilai memiliki dampak luas, termasuk kontribusi dalam pembangunan dan renovasi gereja serta kegiatan sosial kemasyarakatan di berbagai daerah.
Ketua Umum HBT Andreas Sofiandi menyampaikan bahwa selain pembangunan gereja, pihaknya bersama para donatur juga memfasilitasi operasi katarak gratis bagi ratusan warga setempat. Hingga saat ini, HBT tercatat telah membantu pembangunan maupun renovasi sembilan gereja di sejumlah wilayah di Indonesia.
Ia menjelaskan, pembangunan Gereja St Maria Goreti dimulai dengan peletakan batu pertama pada 15 Agustus 2025 dan diselesaikan pada 15 Desember 2025, sehingga dapat digunakan umat pada perayaan Natal tahun ini.
Menurut Andreas, sebagian besar material bangunan memanfaatkan bahan lokal, sementara sejumlah kebutuhan lainnya didatangkan dari Jakarta sebagai bentuk dukungan donasi. Seluruh proses pembangunan dilakukan dengan melibatkan partisipasi umat dan masyarakat sekitar melalui semangat gotong royong.
Peresmian gereja ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana peribadatan, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan penguatan kebersamaan umat di wilayah tersebut.