Gerbang Pancasila DPR Dapat ‘Tanda Tangan’ dari Massa Aksi Demo Hari Ini

Jakarta, tvOnenews.com - Massa aksi dari kalangan mahasiswa yang berdemo di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8) dipukul mundur oleh polisi pada 15.20 WIB.

Pantauan tvOnenews.com di Gerbang Pancasila DPR pukul 18.03 WIB, pendemo sudah tidak ada. Namun, puluhan polisi masih berjaga ketat di sekitaran gerbang.

Tembok gerbang Pancasila DPR terlihat dipenuhi coretan dari massa aksi. Coretan itu memenuhi seluruh dinding dan pagar Gerbang Pancasila.

Dengan pilok, mereka menulis berbagai macam kalimat sebagai bentuk kekecewaan mereka kepada anggota DPR. Mulai dari tulisan ‘Gedung Hama DPR’, ‘Gedung Ini Disegel’, ‘Dewan Perampok Rakyat’.

Kondisi Gerbang Pancasila DPR penuh coretan, Kamis (28/8). (Foto: tvOnenews.com/Syifa Aulia)

Ada juga yang menulis ‘Kandang Tikus’, ‘DPR Penindas Rakyat’, hingga menyinggung janji Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka soal 19 juta lapangan kerja, ‘19 juta lapangan kerja?’.

Diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini terpaksa dihentikan secara paksa oleh kepolisian karena dinilai telah bertindak anarkis. 

Semula mobil water canon membubarkan massa secara paksa yang masih terus melakukan aksi di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).

Siraman air dengan tekanan yang kuat membuat massa terpukul mundur. Satu per satu bubar dari barisan, sebab mobil komando blokade kepolisian dan mobil water canon terus bergerak maju. 

Seakan tidak ingin berhenti menyampaikan aspirasi, sebagian massa tetap bertahan dan mencoba membobol blokade kepolisian.

Imbas hal tersebut, ricuh pun pecah. Lemparan batu hingga beling terbang menghantam barisan petugas keamanan, begitu pula dengan senjata water canon yang diluncurkan kepolisian. Upaya saling serang kian memanas.

Sampai barisan kepolisian yang berjaga di JPO Gedung DPR-MPR RI pun diserang oleh massa dengan melempar batu dan kayu bambu. Saling serang pun terjadi. Kericuhan semakin memanas.

Letupan suara petasan dengan asap yang dapat membuat mata perih seakan terbang bebas di langit. 

Sebagian massa pun terlihat diamankan oleh petugas kepolisian, diseret masuk secara paksa dan ditahan di dalam mobil tahanan. (saa/dpi)