news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Nadiem Makarim memenuhi panggilan Kejagung, Selasa (15/7/2025).
Sumber :
  • Taufik Hidayat/tvOnenews

Ini Peran 4 Anak Buah Nadiem Makarim yang Jadi Tersangka Kasus Korupsi Laptop

Satu persatu peran tersangka dalam skandal pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek mulai terkuak.
Kamis, 17 Juli 2025 - 04:20 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Satu persatu peran tersangka dalam skandal pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek mulai terkuak.

Kejaksaan Agung menyingkap bagaimana proyek itu disusun dari balik layar sejak sebelum Nadiem Makarim dilantik sebagai Menteri, hingga akhirnya mangkrak dan merugikan negara Rp1,98 triliun.

Empat orang kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Lalu, apa saja peran keempat tersangka tersebut dalam melancarkan praktik dugaan korupsi ini?

1. Jurist Tan (JT)

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Abdul Qohar menjelaskan bahwa mantan staf khusus Nadiem ini disebut sebagai penggagas awal ide penggunaan Chromebook dalam program digitalisasi. Bahkan, Kejagung menyebut Jurist sudah merancang proyek ini sejak Agustus 2019, jauh sebelum Nadiem dilantik.

Jurist Tan juga membentuk grup WhatsApp khusus dan melobi agar Ibrahim Arief ditunjuk sebagai konsultan di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), lembaga yang berperan dalam penyusunan kebijakan pendidikan.

2. Ibrahim Arief (IBAM)

Sebagai konsultan, Ibrahim diduga memainkan peran krusial dalam mengarahkan hasil kajian teknis yang mendukung penggunaan Chrome OS. Ia bahkan disebut mendemonstrasikan langsung perangkat Chromebook dalam Zoom Meeting pada 17 April 2020, yang dipimpin oleh Nadiem Makarim sendiri.

Langkah ini diyakini sebagai bagian dari upaya meyakinkan tim teknis untuk segera mengeluarkan rekomendasi penggunaan Chrome OS meski belakangan sistem tersebut dianggap tidak ramah pengguna.

3. Sri Wahyuningsih (SW)

Sebagai Direktur SD di Kemendikbudristek, Sri disebut aktif mengatur proses pengadaan. Ia memerintahkan tim teknis untuk segera menyelesaikan kajian, mengganti Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) karena dianggap tak sejalan, hingga mengatur pertemuan dengan penyedia barang dari PT Bhinneka Mentari Dimensi di sebuah hotel di Jakarta.

Sri juga disebut mengubah metode pengadaan dari e-katalog ke sistem informasi pengadaan sekolah, dan menyusun petunjuk pelaksanaan pengadaan yang secara eksplisit mengarahkan penggunaan Chromebook.

4. Mulatsyah (MUL)

Meski perannya tak sedetail Sri, Jurist, dan Ibrahim, Mulatsyah sebagai Direktur SMP diduga ikut memperkuat jalannya proyek dengan mendorong kebijakan searah dalam pengadaan Chromebook di level sekolah menengah.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral