- Abdul Gani Siregar/tvOnenews
Di Tengah Ramai Desakan GRIB Jaya dan Hercules Ditindak Tegas, Menkum Sebut Ormas Terlibat Premanisme Bisa Dibekukan
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum GRIB Jaya Hercules saat ini tengah menjadi sorotan di tengah upaya pemberantasan premanisme oleh pemerintah.
GRIB Jaya pun menegaskan bahwa ormasnya itu bukanlah berdasarkan premanisme. Namun, jika memang ada oknum yang bermasalah tetap harus diberi tindakan tegas.
Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas, menegaskan bahwa Kementerian Hukum siap menindaklanjuti pembekuan badan hukum organisasi masyarakat (ormas) yang terbukti terlibat praktik premanisme.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa kewenangan utama pengawasan ormas berada di tangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Kan kita tahu bersama, untuk pengawasan yang terkait Ormas itu tugasnya Kementerian Dalam Negeri,” kata Supratman, di Kantor Kementerian Hukum, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).
Ia menambahkan bahwa jika ada keputusan pemerintah, termasuk dari Kemendagri, terkait pencabutan izin ormas karena keterlibatan dalam tindakan kriminal, pihaknya akan segera bertindak melalui Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU).
“Kalau nanti ada keputusan pemerintah, termasuk dari Kementerian Dalam Negeri yang melibatkan Kementerian-Kementerian yang lain, karena sesuai. Saya rasa arahan Presiden sudah jelas ya, bahwa badan hukumnya dibekukan, nah itu pasti disampaikan ke kami,” tegasnya.
“Nanti di AHU yang akan melakukan itu. Tapi sampai saat ini kita menunggu dari Kementerian Dalam Negeri,” lanjut Supratman.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya bersama TNI dan Satpol PP DKI Jakarta menggelar Operasi Berantas Jaya 2025 yang dimulai sejak 9 Mei hingga 23 Mei mendatang. Operasi ini menyasar aksi-aksi premanisme yang marak terjadi di wilayah Ibu Kota.
Kegiatan ini diawali dengan apel gabungan di Mapolsek Kembangan, Jakarta Barat, pada Selasa malam (13/5/2025), dan dihadiri oleh ratusan personel gabungan.
“Hari ini kita laksanakan tugas, turun ke lapangan untuk memberikan rasa nyaman dan aman di tengah masyarakat,” kata Kabag Ops Polda Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika saat memimpin apel.
“Kita tahu ada isu-isu yang berkembang, yaitu gangguan premanisme. Negara harus hadir di tengah masyarakat,” sambungnya.
Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menyebutkan total personel yang dikerahkan dalam operasi ini mencapai 734 orang.