Ungkapan ini memberikan kesan bahwa meskipun masa jabatan resminya berakhir, kehadiran dan pengaruh Jokowi mungkin akan tetap terasa di masa depan, baik secara langsung atau tidak langsung.
Selama 10 tahun masa kepemimpinan Presiden Jokowi, tren investasi di RI terus menunjukkan peningkatan yang signifikan, termasuk dalam penyerapan tenaga kerja.
Pemerintah telah menyalurkan insentif sebesar Rp41,59 triliun kepada peserta Program Kartu Prakerja. Insentif ini diberikan sejak 2020 sampai September 2024.
Salah satu indikator tumbuhnya ekonomi digital di era Jokowi adalah data Bank Indonesia (BI) yang mencatat lonjakan transaksi perbankan digital selama 2014-2023
Di akhir masa jabatan Presiden Jokowi, survei LSI Denny JA menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi, mencapai 80,8%, tetapi di balik itu ada 18,5% yang menyuarakan ketidakpuasan.
Sedekade Presiden Jokowi, banyak upaya yang dilakukan untuk penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, hingga komitmen menjamin hak-hak disabilitas.
Potensi ekonomi digital di era Jokowi terlihat dari berbagai indikator yang terus tumbuh, terutama di sektor perbankan digital dan transaksi keuangan digital.
Di era Jokowi, Indonesia menapaki hilirisasi di sektor mineral seperti nikel dan bauksit, serta sektor agro seperti kelapa sawit dan komoditas pertanian lain.
Dalam 10 tahun Presiden Jokowi menjabat, transformasi digital berkembang pesat. Peningkatan akses internet hingga digitalisasi di berbagai sektor sangat gencar.
10 tahun Jokowi menjabat, Indonesia telah menempatkan hilirisasi sebagai pilar utama kebijakan ekonominya dalam beberapa tahun, khususnya nikel dan sawit.
Melalui hilirisasi industri, Jokowi ingin mengubah wajah ekonomi RI dari pemasok bahan mentah menjadi negara yang memproduksi barang bernilai tambah tinggi.