Jakarta - Manny Pacquiao dikabarkan akan kembali ke atas ring setelah kalah angka. Namun bukan kalah angka di atas ring, melainkan kalah angka suara dalam pemilihan presiden Filipina pada 9 Mei 2022 lalu. Pacquiao hanya meraih 6,8% dari 90% total surat suara yang sudah dihitung.
Dalam hasil perhitungan cepat menunjukkan Pacquaio berada di posisi ketiga. Posisi pertama diduduki Ferdinand Marcos Jr yang merupakan putra mantan diktator Filipina, meraih sekitar 30 juta suara. Disusul Leni Robredo, wakil presiden Filipina, yang menempati posisi kedua dengan 14 juta suara.
Gagalnya Pacquiao menjadi presiden, membuat sejumlah pihak berspekulasi Pacquiao akan comeback ke dunia tinju sebab ia memerlukan sejumlah uang setelah banyak mengucurkan dana untuk kampanye pemilihan presiden dirinya.
Kekalahan Pacquiao sebenarnya telah diprediksi banyak kalangan. Meskipun Pacquiao sangat terkenal di Filipina karena telah mengharumkan nama negaranya lewat tinju, namun itu belumlah cukup meyakinkan untuk dirinya menjadi presiden. Meskipun kehebatan diatas ring tak dapat diragukan, namun masyarakat Filipina meragukan kehebatan Pacquiao memerintah. Kiprahnya di atas ring boleh jadi sudah lama, namun kiprahnya di dunia politik barulah sebentar.
Pacquiao diketahui menggantung sarung tinju pada Agustus 2021. Kala itu Pacman, begitu julukannya, bertanding melawan Yordenis Ugas. Namun sayangnya, Pacman pensiun dengan menelan kekalahan dari Ugas.
Dalam rekor tinju mencatat, petinju bergaya southpaw ini telah melakoni 72 kali pertandingan sejak debut tinju pro nya pada Januari 1995. Sepanjang karirnya, ia telah meraih 62 kali kemenangan, 39 kali kemenangan KO, 8 kali kalah, dan 2 kali seri.
Tahun 2011, Pacquaio berhasil mencetak sejarah dalam Buku Rekor Dunia sebagai petinju yang memenangi gelar juara dunia di 8 kelas berbeda dalam 10 badan tinju berbeda pula. Selain itu juga, Pacquiao merupakan satu-satunya petinju Asia yang pernah meraih 8 gelar di divisi berbeda.(lny/wnb)
Load more