Memangnya Boleh Minta Doa pada Teman Non-Muslim? Begini Penjelasan Buya Yahya
- iStockPhoto
Jakarta, tvOnenews.com – Sebuah pertanyaan mengenai batas toleransi dalam hubungan antar-umat beragama kembali menjadi perhatian warganet setelah cuplikan kajian Buya Yahya beredar luas di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang jamaah bertanya mengenai hukum meminta doa kepada teman non-Muslim ketika mendapatkan ucapan selamat atau dukungan.
“Karena kita kan berbeda keyakinan. Itu saja mungkin Buya. Mohon penjelasannya,” ujar penanya.
- Pexels/Thirdman
Menanggapi hal itu, Buya Yahya memberikan penjelasan panjang dan tegas bahwa seorang muslim tidak dianjurkan meminta doa kepada non-Muslim.
"Kalau kita minta doa, maka itu salah. Tapi kalau kita mendoakan justru itu yang benar," ujar Buya Yahya.
Ia menegaskan bahwa meminta doa berarti mendorong seseorang berdoa kepada Tuhan yang keyakinannya berbeda, dan hal itu menurutnya tidak sesuai akidah.
"Kalau kita minta doa kepada dia, kita meminta dia untuk mengadu kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala," jelasnya.
Sebagai alternatif, Buya menyarankan agar seorang muslim cukup memberikan respons sopan terkait ucapan selamat tanpa perlu meminta doa.
Bahas Fenomena Doa Bersama Lintas Agama
Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga menyinggung fenomena doa lintas agama.
Menurutnya, praktik mengamini doa dari agama lain adalah sesuatu yang tidak tepat dalam ajaran Islam.
"Sehingga seorang muslim berdoa ya apa? Nasrani, Hindu, Buddha mengamini di belakangnya. Bagi kami ini aneh," kata Buya.
Ia menegaskan bahwa dalam konsep toleransi, setiap umat beragama dapat menjalankan ibadah masing-masing tanpa harus saling mencampur.
"Urusan doa masing-masing, urusan ibadah masing-masing," tegasnya.
Meski demikian, Buya Yahya mengingatkan bahwa perbedaan agama bukan alasan untuk memutus hubungan sosial atau sikap baik terhadap non-Muslim.
Ia menegaskan hubungan harmonis dapat terjalin tanpa menyinggung ranah ibadah.
"Hubungan baik itu bukan urusan doa saja. Kita saling menghargai, kita saling menjaga," ujarnya.
Buya mencontohkan sikap bertetangga dalam Islam yang tetap wajib memberi perlindungan, meskipun berbeda keyakinan.
Di akhir ceramah, Buya kembali menekankan bahwa toleransi bukan berarti mencampur urusan ibadah antaragama.
Load more